Minggu, 13 April 2025 21:09

Idrus Marham: Ajakan Dialog Tokoh Kritis Cerminkan Kepemimpinan Otentik Prabowo

Idrus Marham saat berbincang dengan wartawan di salah satu rumah makan di Makassar, pada Kamis (10/4/2025).
Idrus Marham saat berbincang dengan wartawan di salah satu rumah makan di Makassar, pada Kamis (10/4/2025).

ABATANEWS, JAKARTA — Mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, menyambut baik ajakan Presiden Prabowo Subianto untuk duduk semeja bersama tokoh-tokoh kritis dalam rangka membangun dialog kebangsaan. Menurut Idrus, inisiatif tersebut mencerminkan kepemimpinan Prabowo yang otentik, terbuka, dan memiliki visi besar untuk memperkuat kehidupan demokrasi di Indonesia.

Idrus menilai, ajakan Prabowo yang sudah mulai tampak dalam pertemuan antara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dengan sejumlah tokoh seperti Rocky Gerung, merupakan langkah konkret membangun ruang dialog yang sehat. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini menunjukkan kesediaan Prabowo untuk melibatkan semua elemen bangsa, termasuk para pengkritik, dalam upaya mencari solusi atas berbagai persoalan nasional.

Idrus juga memberikan apresiasi terhadap sikap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang dinilainya menanggapi langkah Prabowo secara konstruktif. Dalam pandangan Idrus, respons Bahlil mencerminkan pentingnya membangun tradisi berpikir kritis yang solutif dan bertanggung jawab, bukan sekadar reaktif atau penuh retorika tanpa arah.

Baca Juga : Presiden Prabowo Resmi Teken UU TNI yang Baru

“Kalau ditelaah lebih dalam, ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat dialog-dialog kritis dengan semangat kebatinan keindonesiaan yang diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila, terutama nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Idrus.

Ia menambahkan bahwa ajakan Presiden Prabowo tidak berangkat dari kepentingan politik pragmatis, tetapi dari intuisi kepemimpinan yang memahami pentingnya mempertemukan batin kebangsaan dan rasionalitas berpikir. Menurut Idrus, Prabowo ingin membangun koalisi yang bukan hanya berbasis kekuasaan, tetapi juga berbasis ide, gagasan, dan kejujuran intelektual.

Lebih jauh, Idrus menilai bahwa mengajak tokoh-tokoh kritis untuk berdialog secara terbuka akan menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali kultur intelektual yang produktif. Ia menegaskan bahwa kritik yang bertanggung jawab berbeda dengan ujaran kebencian yang dibungkus dengan retorika intelektual.

Baca Juga : Prabowo Akan Lantik Gubernur Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung

“Bayangkan jika kebebasan berpikir dibiarkan tanpa arah yang jelas. Itu bisa memicu kekacauan sosial, fragmentasi, bahkan melemahkan moral dan etika publik,” kata Idrus.

Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo mengajak para tokoh kritis bukan untuk menumpulkan kesadaran mereka, melainkan untuk mempertemukan pikiran-pikiran tajam dalam ruang dialogis yang menjunjung nilai-nilai kebangsaan.

“Bangsa ini dibangun atas dasar kekeluargaan. Semua pihak, apapun posisi dan pandangannya, perlu diajak bersama untuk berbuat demi kemaslahatan bangsa,” tutup Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu.

Penulis : Azwar
Komentar