Kamis, 26 September 2024 13:14

Kisah J.K Rowling yang Berhasil ‘Hidupkan’ Harry Potter Setelah Nyaris Putus Asa

Sampul pertama Novel Harry Potter dan sang penulis JK Rowling. (Dok Google)
Sampul pertama Novel Harry Potter dan sang penulis JK Rowling. (Dok Google)

ABATANEWS, JAKARTAJK Rowling, penulis di balik seri fenomenal Harry Potter, mengalami perjalanan yang panjang dan penuh tantangan sebelum mencapai kesuksesan global. Sebelum naskah Harry Potter and the Philosopher’s Stone diterima, Rowling harus menghadapi lebih dari 12 penolakan dari berbagai penerbit.

Peristiwa penolakan tersebut terjadi pada tahun 1995 hingga 1997, saat Rowling berusaha memasukkan naskahnya ke penerbit-penerbit besar.

Kondisi hidupnya pada masa itu sangat sulit. Setelah bercerai pada 1993, Rowling menjadi ibu tunggal dengan kondisi finansial yang kurang mendukung.

Dia hidup dari tunjangan sosial di Inggris dan sering menulis di kafe sambil menjaga anak perempuannya, Jessica. Rowling bahkan mengakui bahwa pada titik tertentu, ia merasa sangat putus asa dan hampir menyerah pada mimpinya menjadi penulis.

Namun, ada satu prinsip yang terus ia pegang. “Keberhasilan hanya bisa diraih oleh mereka yang terus berusaha, bahkan ketika segalanya tampak mustahil,” kata Rowling disadur dari situs resminya.

Kata-kata ini terus memotivasi Rowling untuk bangkit dan mencoba lagi, meski berkali-kali gagal.

Pada 1997, setelah berbagai penolakan, Bloomsbury, sebuah penerbit kecil di London, akhirnya setuju untuk menerbitkan Harry Potter and the Philosopher’s Stone.

Keputusan ini diambil setelah editor kecil di penerbit tersebut, Alice Newton yang berusia delapan tahun, menyukai naskahnya dan mendesak ayahnya, yang bekerja di Bloomsbury, untuk menerbitkan buku tersebut.

Dikutip dari situs resmi Bloomsbury, seiring waktu, Rowling pun menjadi salah satu penulis paling terkenal di dunia, dan novel Harry Potter telah terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia.

Kesuksesan buku berlanjut hingga ke Hollywood. Pada 1999, Warner Bros. membeli hak adaptasi film dari buku pertama Harry Potter seharga $1 juta. Rowling, yang sebelumnya mengalami kesulitan finansial, tiba-tiba menjadi bagian dari salah satu franchise paling sukses di dunia hiburan. Pada 2001, film adaptasi pertama Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (judul internasionalnya) dirilis dan menjadi hit besar. Film ini meraup lebih dari $970 juta di box office internasional dan menjadi batu loncatan bagi adaptasi film-film berikutnya.

Kesuksesan film-film Harry Potter tidak hanya terbatas pada box office. Mereka membantu mengangkat industri film fantasi ke level baru dan memperkenalkan karakter-karakter ikonik kepada audiens global. Dengan visual yang spektakuler, dunia sihir yang diciptakan Rowling di halaman buku dihidupkan di layar lebar, menjadikan Harry Potter sebagai salah satu franchise film terlaris sepanjang masa.

Selain itu, film Harry Potter juga membuka jalan bagi Rowling untuk memperluas dunianya dengan berbagai karya turunan, seperti Fantastic Beasts dan Wizarding World, yang juga meraih kesuksesan besar di industri hiburan.

Dalam sebuah wawancara kepada BBC pada tahun 2008, Rowling mengungkapkan bagaimana ia mengatasi penolakan dan kegagalan: “Kegagalan memberi saya kebebasan yang luar biasa, karena saya tak lagi takut akan kegagalan. Saya belajar bahwa kesuksesan bukanlah akhir dari perjalanan; tetapi kegigihan dan tekadlah yang akan membawa kita ke sana.”

Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa kegagalan dan penolakan adalah bagian tak terpisahkan dari proses mencapai kesuksesan.

Penulis : Azwar
Komentar