ABATANEWS, MAROS – Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menyebutkan suhu panas mencapai puncak dampak El Nino yakni 36,6 derajat celcius, pada Selasa (10/10/2023).
“Untuk saat ini cuaca cukup panas kemarin hasil pengamatan suhu udara di tempat kami di stasiun klimatologi sulawesi selatan mencapai 36 derajat celcius,” ujar PLT Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Ramla Rahman, usai melakukan pemantauan.
BMKG menghimbau warga agar sementara mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal tersebut dipicu puncak tertinggi suhu panas udara terjadi pada hari ini dimana suhu mencapai 36 derajat celcius yang menyebabkan terjadinya kekeringan ekstrem.
Baca Juga : Harapan Bupati Maros Usai Resmikan Kantor Camat Bontoa: Beri Layanan Publik yang Lebih Baik
Ramla Rahman mengatakan berdasarkan hasil pengamatan hari ini mencapai panas tertinggi hingga 36,6 derajat celcius. Dampak dari suhu panas ekstrem ini menyebabkan puncak el nino terjadi di bulan oktober dan perlahan melemah dan diprediksi akan terjadi hujan atau dasarian dua pada November mendatang.
“Kalau puncak kemarau dari adanya elnino bulan oktober, nanti masuk november desember el nini sudah mulai lemah, untuk hujan diperkirakan bulan november, dasarian 2 sudah mulai ada,” jelasnya.
Bagi warga yang beraktivitas di luar agar tak lupa menggunakan pelindung yang dapat mencegah paparan langsung sinar UV. BMKG juga menghimbau agar warga rutin mengonsumsi air mineral.
Baca Juga : BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Sulsel Dilanda Hujan Pada Siang Ini
Diketahui suhu udara yang panas terjadi dikarenakan hampir seluruh wilayah kabupaten kota di sulawesi selatan masih dilanda kemarau ekstrem dimana belum pernah terjadi hujan selama empat bulan terakhir, selain itu diperparah dengan kecepatan angin yang mencapai 20 knot.
“Kecepatan untuk saat ini masih terpantau aman yakni 20 knot,” tutupnya.