ABATANEWS, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengemukakan mayoritas warga Indonesia mendukung kebijakan naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Program ini, dilakukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan angka survei mencapai 71,5 persen.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) sekaligus Juru Bicara PSSI, Arya Sinulingga berterima kasih atas dukungan publik terhadap perbaikan sepak bola yang dilakukan PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Arya juga mengapresiasi Indikator Politik Indonesia yang melakukan survei untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Erick maupun kebijakan naturalisasi timnas.
“Kami surprise karena survei ini mewakili seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang suka dan tahu dengan sepak bola. Kita juga surprise ternyata 60 persen masyarakat tahu Pak Erick ini Ketum PSSI. Sebagai sebuah cabor ini cukup hebat bahwa tahu ada Ketum PSSI namanya Pak Erick,” ujar Arya dalam rilis temuan survei nasional bertajuk “Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas” di Jakarta, dikutip laman PSSI, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga : Sejarah Baru, Timnas Indonesia Raih Gelar Perdana di Piala AFF Putri 2024
Berdasarkan hasil survei tersebut, Arya mengatakan mayoritas publik juga puas dengan kebijakan naturalisasi dan juga peningkatan level permainan timnas. Arya menilai hal ini merupakan bukti nyata komitmen PSSI dalam meningkatkan daya saing timnas di kancah dunia.
Arya menyampaikan kebijakan naturalisasi sejatinya bukan baru saat ini terjadi. Arya mengatakan kebijakan naturalisasi sudah berjalan sebelum era Erick. Namun, Arya mengatakan Erick memastikan pemain naturalisasi memiliki kualitas yang tinggi dan mengangkat level permainan timnas.
“Artinya kinerja kami mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan benar. Dulu pun ada naturalisasi tapi masyarakat tidak tahu kualitas. Sekarang kami memilih pemain tidak main-main,” ucap Arya.
Baca Juga : Gegara Cedera, Pemain PSM Makassar Dicoret Shin Tae-yong
Arya menyampaikan PSSI di era Erick sangat terbuka dengan berbagai masukan, termasuk jumlah pemain naturalisasi yang bagi sejumlah pihak dianggap terlalu banyak. Arya juga menjawab kritik bahwa PSSI dinilai menomorduakan pembinaan generasi muda.
“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya.
Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan mengirimkan timnas U-17, U-20, U-23, dan senior ke putaran final Piala Asia. Arya menyampaikan Indonesia menjadi satu dari sembilan negara yang mengirimkan empat level timnas ke putaran final Piala Asia.
Baca Juga : PSSI Kembali Gulirkan Piala Soeratin dan Piala Pertiwi Putaran Nasional
“Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan,” ucap Arya.
Tak hanya di level timnas seluruh kelompok umur, Arya mengatakan Erick juga melakukan perbaikan terhadap kualitas kompetisi liga, pelatih, hingga wasit. Arya menyampaikan jumlah pelatih di Indonesia hanya sekitar 10 ribu orang atau jauh tertinggal dibandingkan Jepang yang memiliki 90 ribu pelatih.
Dengan jumlah wasit Indonesia yang masih di bawah 10 ribu wasit atau tertinggal dari Jepang yang memiliki 30 ribu wasit. Arya menyebut jumlah tersebut sangat rendah jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang besar.
Baca Juga : FC Tokyo Tertarik Rekrut Rizky Ridho
“Jadi dari liga hingga pembinaan usia dini pun selama dua tahun kita buktikan dengan (timnas) kelompok usia kita masuk level Asia,” pungkas Arya.