Kamis, 16 September 2021 18:48

Lebih 30.000 Wanita Inggris Laporkan Nyeri Haid dan Siklus Tak Teratur Usai Vaksin

Lebih 30.000 Wanita Inggris Laporkan Nyeri Haid dan Siklus Tak Teratur Usai Vaksin

ABATANEWS — Lebih dari 30.000 atau hampir 35.000 wanita Inggris mengungkap menstruasi mereka terganggu setelah mendapatkan vaksin Covid-19.

Dilansir DailyMail, masalah tersebut dilaporkan di Inggris dan data terangkum hingga 2 September 2021. Sebagian besar wanita yang terkena dampak, melaporkan jika menstruasi mereka baru kembali normal setelah satu siklus bulanan.

Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI

Masalah tersebut diduga berkait dengan penyuntikan vaksin Pfizer, AstraZeneca atau Moderna.

Meski demikian, tidak ditemukan gangguan masalah kesuburan, menurut analisis data Dr Victoria Male, dosen imunologi reproduksi di Imperial College London .

Menulis di British Medical Journal (BMJ), dia berpendapat lebih banyak penelitian diperlukan untuk menyelidiki hubungan masalah tersebut dengan vaksin.

Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA), pengawas obat Inggris, belum menerima laporan ilmiah keterkaitan antara suntikan Covid dan masalah menstruasi.

Dr Victoria Male mengatakan respon imun tubuh terhadap suntikan dapat memicu perubahan siklus menstruasi.

Dia menunjuk pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa vaksin HPV telah mengganggu siklus menstruasi wanita tak lama setelah diberikan.

Baca Juga : DPR RI Ingatkan Pemerintah, Jangan Terima Vaksin yang Segera Kadaluarsa

Namun para ahli lain sebelumnya telah menolak teori tersebut, mengatakan masalah menstruasi setelah vaksin tidak terjadi pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya.

Data tentang jumlah masalah menstruasi setelah vaksinasi dikumpulkan dari Skema Kartu Kuning MHRA, yang mencatat setiap kasus dan potensi efek samping.

Data ini datang dari wanita yang melapor yang jumlahnya hampir 35.000. Angka ini diprediksi hanya puncak dari gunung es. Artinya masih banyak kasus lain yang tidak dilaporkan.

Baca Juga : Polda Gorontalo Gelar Vaksin Massal Sasar Anak-anak, Dewasa, dan Lansia, Penjagub Hamka Beri Apresiasi

“Dokter dan mereka yang bekerja di kesehatan reproduksi semakin banyak menerima laporan orang-orang yang telah mengalami kejadian ini setelah vaksinasi,” tulis Dr Male.

“Lebih dari 30.000 laporan tentang peristiwa ini telah dibuat dan tercatat di pengawasan kartu kuning MHRA,” katanya.

Namun, kebanyakan orang yang melaporkan merasa kembali normal pada siklus berikutnya.

Baca Juga : Bupati-Wabup Takalar Dampingi Pangdam Hasanuddin Pantau Vaksin dan Pembagian BLT

“Yang terpenting, tidak ada bukti vaksinasi Covid berdampak buruk pada kesuburan. Dalam uji klinis, kehamilan yang tidak diinginkan terjadi pada tingkat yang sama pada kelompok yang divaksinasi dan tidak divaksinasi,” katanya.

Dr Kate Clancy, seorang antropolog medis di Illinois, adalah satu dari banyak wanita yang mengatakan mereka mengalami masalah menstruasi setelah mendapatkan vaksin Covid.

Dia mengatakan pada bulan Februari bahwa setelah mendapatkan dosis pertama vaksin Moderna, menstruasinya datang lebih awal.

Baca Juga : Peringatan! Calon Jamaah Haji yang Belum Vaksin 2 Jangan Harap Berangkat

MHRA mengatakan secara online sedang menyelidiki laporan bahwa suntikan vaksin telah memicu masalah menstruasi yang tidak terduga.

Komentar