Senin, 07 Juli 2025 13:16

Bahagianya Presiden Brasil Prabowo Hadir di KTT BRICS, Donald Trump Marah Besar

Bahagianya Presiden Brasil Prabowo Hadir di KTT BRICS, Donald Trump Marah Besar

ABATANEWS, JAKARTA — Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto untuk pertama kalinya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Brasil, menandai babak baru diplomasi Indonesia di tingkat global. Prabowo hadir sebagai kepala negara dari anggota penuh baru BRICS, dan langsung mendapat sambutan hangat dari Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

“Saya ingin secara khusus menyambut Presiden Prabowo Subianto, yang berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam Cúpula dos BRICS sebagai Presiden Indonesia,” ujar Lula dalam pembukaan sesi pleno, Minggu (6/7/2025), sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo.

Lebih dari sekadar sambutan, Lula menyelipkan pesan ideologis. Ia mengaitkan eksistensi BRICS dengan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, yang menolak dominasi kekuatan besar dunia. “BRICS adalah manifestasi dari gerakan non-blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung,” tegasnya.

Baca Juga : Trump Merasa Rugi Berbisnis dengan Indonesia, Istana Mau Negosiasi Ulang

Dalam pidatonya, Lula juga menyinggung akar historis berdirinya PBB dan peran negara-negara BRICS yang sebagian besar adalah pendiri badan dunia tersebut.

“Sepuluh tahun setelah PBB berdiri, Konferensi Bandung menolak pembagian dunia dalam zona pengaruh dan memperjuangkan tatanan internasional yang multipolar,” tambahnya.

Namun, kehadiran Indonesia dan negara-negara baru dalam BRICS juga membawa konsekuensi politik.

Baca Juga : 4 Kesepakatan BRICS, Indonesia Dorong Perdagangan, Perdamaian, dan Reformasi Tata Dunia

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kemarahannya terhadap sikap kolektif BRICS yang menentang tarif impor. Dalam unggahannya di Truth Social, Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS.

“Negara mana pun yang mendukung kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini,” tulis Trump.

Jika ancaman itu benar diterapkan, Indonesia sebagai anggota BRICS yang resmi bergabung sejak 1 Januari 2025, bisa terkena imbas langsung dalam bentuk tekanan ekonomi.

Baca Juga : Presiden Prabowo: Polri Harus Jadi Benteng Tangguh Lawan Upaya Perusakan dan Penindasan

Forum KTT BRICS kali ini membahas isu-isu strategis seperti konflik geopolitik, tata kelola global, penguatan multilateralisme, serta berbagai tantangan seperti kecerdasan buatan, perubahan iklim, dan kesehatan dunia. Sejumlah pemimpin negara anggota baru turut hadir, seperti PM Ethiopia Abiy Ahmed, PM Mesir Mostafa Madbouly, Putra Mahkota Abu Dhabi Khalid bin Mohammed bin Zayed, dan Menlu Iran Seyed Abbas Araghchi, memperkuat eksistensi BRICS sebagai poros baru dunia.

Saat ini, BRICS telah beranggotakan 11 negara, yakni China, Rusia, India, Brasil, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Penulis : Azwar
Komentar