ABATANEWS – Pemerintah Indonesia kembali menambah utang dari bank dunia. Kali ini sebanyak US$500 juta atau setara Rp7,1 triliun.
utang tersebut akan digunakan untuk program penanganan pandemi virus corona atau covid-19 termasuk penguatan sistem kesehatan dan program vaksinasi gratis dari pemerintah.
Baca Juga : Utang Indonesia Naik Jadi Rp7.040 T per April 2022
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pinjaman dari Bank Dunia untuk Covid akan digunakan untuk menambah pembiayaan isolasi pasien covid-19, meningkatkan ketersediaan tempat rawat, pengujian, hingga komunikasi publik dan pengawasan.
“Selain mendukung program vaksinasi gratis pemerintah untuk menjangkau seluruh penduduk dewasa Indonesia, pembiayaan ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia menjadi lebih tangguh dan memperkuat surveilans kami melalui pengujian dan penelusuran kasus baru covid-19, termasuk surveilans genomik untuk varian baru,” kata Budi dalam keterangan resmi Bank Dunia.
Khusus untuk vaksinasi, pinjaman akan diberikan untuk mendukung program vaksin gratis yang sudah berlangsung dan menyasar 181,5 juta orang. Dukungan berupa perluasan distribusi dan layanan kesehatan.
Baca Juga : Ketika Kades Jadikan Dana BLT untuk Bayar Utang
Dalam keterangan yang sama, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan pembiayaan ini diharapkan bisa membantu Indonesia memberikan vaksin yang aman dan efektif.
“Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas responsnya di luar pandemi,” kata Kahkonen.
Selain mendapat suntikan pinjaman dari Bank Dunia, Indonesia juga mendapat aliran pendanaan dari Bank Investasi Infrastruktur Asia dan KfW Jerman mencapai US$1,24 miliar atau setara Rp17,89 triliun. Pendanaan ini merupakan dukungan keuangan inisiatif bagi penanganan pandemi.