ABATANEWS, MAKASSAR – Parameter Publik Indonesia (PPI) merilis hasil survei terbaru dan terakhir sebelum pencoblosan Pilwalkot Makassar 2024 yang jatuh pada Rabu 27 November mendatang.
Dalam temuannya, Direktur PPI, Ras MD meyakini, pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham tak akan kalah dalam kontestasi politik kali ini atau menjadi peraih suara terbanyak.
Keyakinan Ras MD itu mengacu pada data survei yang berhasil dikumpulkan pada 15-20 November atau 7 hari sebelum masa pencoblosan. Hasilnya pun terbilang cukup fantastis.
Baca Juga : Ketua PBB Fahri Bachmid Titip Harapan untuk MULIA di Makassar
Ada 3 simulasi pertanyaan yang diajukan oleh penyurvei PPI kepada 440 responden. Yakni simulasi terbuka, simulasi tertutup, dan simulasi menggunakan kertas suara seperti yang akan digunakan oleh penyelenggara pilkada.
Pada 3 simulasi tersebut, PPI menemukan angka yang cukup meyakinkan untuk pasangan berjargon MULIA itu.
Seperti pada simulasi pertanyaan terbuka. Paslon MULIA meraup persentase dukungan sebesar 41,1%. Jauh dibanding peraih dukungan terbanyak kedua, yakni Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) dengan persentase 20,7%. Begitu pun peraih dukungan ketiga, pasangan Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi yang mendapat angka tak beda jauh dari Sehati, yakni 19,8%. Dan pasangan paling buncit yakni Amri Rasyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) yang cuma mendapat 0,2% dukungan.
Baca Juga : 16 Tahun Menanti, Akhirnya Appi Antar Golkar Menang Lagi di Pilwalkot Makassar
Sementara, masih ada 4,3% yang merahasiakan pilihannya, dan 12,5% yang belum menentukan pilihan, serta 1,4% yang menjawab tidak tahu atau tidak memberi jawaban.
Ras MD menjelaskan, pertanyaan simulasi terbuka yakni responden diberi pilihan untuk menjawab siapapun yang mereka ingin pilih. Baik yang berstatus kandidat maupun tidak berstatus calon.
Sementara pada pertanyaan tertutup, hasilnya juga tak berbeda jauh. Lagi-lagi, MULIA mendapat persentase dukungan 43,9%, disusul Sehati 23,4%, kemudian INIMI 19,5%, dan AMAN 0,5%. Adapun Rahasia/Belum Menentukan/Tidak tahu/Tidak jawab sebanyak 12,7%.
Baca Juga : Bawaslu RI Catat Sulsel Masuk Kategori Provinsi Teraman Kedua Pilkada Serentak
“Hasil ini menunjukkan Pasangan MULIA sudah sangat sulit terkejar, bahkan diambang kemenangan. Sementara terjadi saling salip antara pasangan SEHATI dan INIMI,” ujarnya.
Ras MD juga kembali menjelaskan, bila simulasi tertutup berarti responden diminta memilih dari 4 calon resmi yang terdaftar di KPU.
Sedangkan, untuk simulasi kertas suara, MULIA kembali unggul telak. MULIA mendapat persentase 44,3% dukungan, disusul Sehati 22%, kemudian INIMI 18,9%, dan AMAN 0,7%. Adapun Tidak Memilih Apapun 12% dan Suara Tidak Sah 2,1%
Baca Juga : Andi Seto-Rezki: Terima Kasih Tim, Selamat Mengabdi untuk Makassar Pasangan MULIA
“Suara tidak sah ialah responden ada yang mencoblos dua paslon, ada juga yang mencoblos di luar kotak. Sehingga kami kategorikan suara tidak sah,” jelasnya.
Menariknya PPI juga memotret pemilih loyal masing-masing Paslon yang tidak mungkin berubah. Hasilnya MULIA tetap menjadi yang tertinggi dengan persentase 38,5%.
Baca Juga : Quick Count PPI: Munafri-Aliyah Sudah Pasti Menang Pilwalkot Makassar, Sisa Tunggu Resmi KPU
Disusul SEHATI 17,7%, kemudian INIMI 16,8%, dan AMAN 0,2%. Adapun swing voters mencapai 26,8%.
“Swing voters cenderung terbagi secara merata di semua poros. Artinya pasangan MULIA makin sulit terkejar,” jelas Ras MD.
Bahkan, menurut Ras MD, pasangan MULIA tidak cuma berpotensi menang besar di Pilwalkot Makassar. Ras menyebut, sangat terbuka peluang MULIA bisa mencetak rekor dengan menjadi pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota yang meraup 50%+1 semenjak pemilihan langsung.
Baca Juga : Potret Danny Pomanto dan Indira Salurkan Hak Pilih di TPS Pada Pilkada Serentak
“Sangat berpeluang mencapai dukungan 50+1 itu. Apalagi dari temuan survei kami, basis pemilih MULIA ini terpotret cukup solid dan besar di tiap basisnya. Misalnya di tiap kecamatan, basis gender, basis kesukuan, basis agama dan lain sebagainya.
Survei PPI ini dilakukan pada 15 sampai 20 November 2024 menggunakan 440 responden yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar. Menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error +/-4,8% dan tingkat kepercayaan di atas 95 persen.