Rabu, 25 Agustus 2021 13:22

Sri Mulyani Ungkap Skema Vaksin Berbayar Bagi Warga Mampu 2022

Sri Mulyani Ungkap Skema Vaksin Berbayar Bagi Warga Mampu 2022

ABATANEWS — Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan skema vaksin berbayar bagi warga mampu pada 2022 mendatang. Selain itu, pemerintah menarget pasokan vaksin berasal dari dalam negeri.

“Upaya percepatan vaksinasi dilakukan melalui pelaksanaan program vaksinasi yang dibiayai APBN, juga untuk tahun depan, ada skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat mampu,” kata Menkeu dalam video virtual, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI

Pemerintah juga akan melanjutkan peningkatan kualitas anggaran kesehatan yang diarahkan untuk mendorong dan mendukung reformasi sistem kesehatan dalam bentuk transformasi layanan primer melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotif dan preventif (termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi).

“Kemudian, transformasi layanan rujukan juga dilakukan melalui peningkatan ketersediaan tempat tidur dan akreditasi Rumah Sakit, serta peningkatan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

Rencana vaksin berbayar sebelumnya sempat muncul. Namun, hal itu tidak terealisasi karena besarnya penolakan publik.

Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua

Rencana pembangunan vaksin di dalam negeri juga telah diwacanakan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Perusahaan asal China akan bekerja sama dengan perusahaan lokal akan memproduksi vaksin Covid-19 di Indonesia. Pabrik vaksin ini akan mulai produksi 2022 mendatang.

“Industri vaksin sudah kita dorong dibangun di Indonesia. Dan sudah ada satu yang akan produksi nanti bulan April (tahun depan),” ujar Menteri Bidang Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat sambutan Rakornas Apindo ke 31 secara virtual, Selasa (24/8).

Baca Juga : DPR RI Ingatkan Pemerintah, Jangan Terima Vaksin yang Segera Kadaluarsa

Hanya saja, Luhut pada kesempatan itu belum mengungkapkan mengenai identitas detail produsen vaksin dari negara Tirai Bambu tersebut.

Komentar