Kamis, 10 April 2025 11:03

Rencana Prabowo Relokasi Warga Gaza ke RI, MUI: Untuk Apa Ikut-ikutan AS dan Israel?

Potret warga Palestina di Jalur Gaza merayakan genjatan senjata antara Israel dan Hamas. (foto: Reuters)
Potret warga Palestina di Jalur Gaza merayakan genjatan senjata antara Israel dan Hamas. (foto: Reuters)

ABATANEWS, JAKARTAPresiden Prabowo Subianto berencana merelokaso 1.000 warga Gaza, Palestina ke RI. Rencana ini cukup serius setelah Prabowo melakukan kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar hingga Yordania.

Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari sejumlah organisasi keislaman di Indonesia. Salah satunya adalah Majelis Ulama Indonesia atau MUI.

“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?” kata Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, di Jakarta, Rabu (9/4/2025) dikutip laman MUI, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga : DMI Bagikan Makanan Siap Saji dan Air Bersih Kepada Pengungsi Palestina di Gaza

Diketahui, rencana pengosongan Gaza untuk tujuan relokasi diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah. Tetapi rencana tersebut ditentang sejumlah pihak sebagai bagian dari tipu muslihat pendudukan Israel di Gaza.

Menurut Buya Anwar, jika rencana tersebut diwujudkan, Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah Gaza. Mereka leluasa menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka duduki sehingga dalam waktu tertentu Gaza akan menjadi bagian dari negara Israel Raya yang mereka cita-citakan.

Hal serupa sudah terjadi terhadap kota Yerussalem. Dulunya, Yerussalem dikuasai oleh rakyat Palestina dan kota tersebut sudah diduduki oleh Israel, bahkan sudah dijadikan sebagai ibu kota negaranya.

Baca Juga : SBY Akui Cemas dengan Perang Dagang AS-China, Serukan Kepemimpinan Global

“Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel,” ucap Buya Anwar mengingatkan.

Buya Anwar pun membeberkan, lima negara yang akan dikunjungi oleh Prabowo adalah negara yang punya hubungan diplomatik yang baik dengan Israel dan Amerika. Turki, misalnya, sudah punya hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1949.

Kemudian Mesir sejak 1979, Yordania sejak 1994, Uni Emirat Arab sejak 2020, dan Qatar belum punya hubungan diplomatik. Akan tetapi, sudah menjalin hubungan dagang tidak resmi dengan Israel sejak 1996.

Baca Juga : Prabowo Kritik Negara Adidaya, Ajarkan HAM Tapi Lakukan Pelanggan Mencolok

“Dengan demikian, lanjutnya, jika Indonesia berkonsultasi dengan negara-negara tersebut, maka sudah dapat dipastikan apa yang akan terjadi untuk langka kebijakan selanjutnya,” jelas dia.

Untuk itu, Buya Anwar meminta Prabowo tidak ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia. Menurutnya, jika hal itu terjadi, jangan harap Israel akan mau menerima kembali warga Gaza yang sudah dievakuasi tersebut.

Jika sekalipun terdapat usaha bantuan untuk pengobatan dan perawatan rakyat Gaza akibat serangan Israel beberapa hari yang lalu, Buya Anwar pun meminta pengobatan dan perawatannya harus dilakukan di Gaza, dan bukan di tempat lain.

Baca Juga : Menlu Sugiono Tegaskan Tak Ada Rencana Relokasi Warga Gaza ke RI

“Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punyaseribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka,” pungkaanya.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar