Senin, 30 Juni 2025 13:05

Presiden Prabowo Optimistis Swasembada Energi Paling Lambat Tahun 2031

Presiden Prabowo Optimistis Swasembada Energi Paling Lambat Tahun 2031

ABATANEWS, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada energi dalam waktu enam hingga tujuh tahun ke depan atau di tahun 2031.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Presiden menyebut salah satu kunci menuju swasembada energi terletak pada pengembangan teknologi energi surya yang didukung industri baterai nasional.

Baca Juga : Istana Tegaskan AS Kenakan Tarif Untuk Indonesia 32 Presen Bukan Karena Keanggotaan BRICS

“Saya diberitahu para pakar bahwa bangsa kita bisa swasembada energi, dan hitungan saya tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam atau tujuh tahun kita bisa swasembada energi,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga menekankan perlunya memperluas kapasitas produksi energi. Saat ini, Indonesia baru menghasilkan 15 gigawatt, sedangkan untuk benar-benar mandiri, diperlukan sekitar 100 gigawatt.

“Proyek ini mungkin harus dilipatgandakan. Saya percaya kita mampu melaksanakan itu,” tegasnya.

Baca Juga : Gibran Dapat Tugas Dari Prabowo Urus Papua, Tito: Tidak Berkantor di Papua

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menekankan pentingnya kerja sama yang setara dan saling menguntungkan di tengah ketegangan geopolitik global. Ia menilai kemitraan Indonesia dan Tiongkok dalam proyek ini sebagai contoh kolaborasi damai yang membawa manfaat bersama.

“Kerja sama ini sangat penting dan menguntungkan semua pihak di tengah dunia penuh konflik. Tidak ada kemakmuran yang bisa dicapai tanpa perdamaian,” ujarnya.

Presiden Prabowo juga mengapresiasi seluruh pihak, mulai dari jajaran kabinet hingga mitra industri, yang telah bekerja cepat dan terukur untuk mewujudkan proyek strategis ini.

Baca Juga : 4 Kesepakatan BRICS, Indonesia Dorong Perdagangan, Perdamaian, dan Reformasi Tata Dunia

“Hilirisasi akan terus berjalan, momentum akan kita percepat. Kita mau bergerak cepat karena rakyat menuntut kemajuan yang cepat,” pungkas Presiden.

Penulis : Redaksi
Komentar