ABATANEWS — Salah satu laga di babak 16 besar yang mendapatkan banyak atensi ialah Maroko vs Spanyol, malam nanti (6/12/2022), yang berlangsung di Stadion Kota Pendidikan, Qatar.
Pasalnya, Maroko termasuk tim yang memberikan banyak kejutan di Piala Dunia 2022 kali ini.
Bagaimana tidak, berada di babak ini, merupakan pencapaian yang dilakukan oleh Maroko 36 silam atau tepatnya pada Piala Dunia 1986.
Baca Juga : FIFA Selidiki Salt Bae yang Cium Trofi Piala Dunia hingga Masuk ke Lapangan
Tentu, apabila Maroko sukses melaju ke fase perempatfinal, ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi tim berjuluk Singa Atlas itu.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit melawan salah satu tim terbaik di dunia, mereka berada di antara tim favorit teratas,” kata pelatih Maroko, Walid Regragui, dikutip dari Reuters.
Sebagaimana diketahui, Maroko tak disangka lolos sebagai juara Grup F yang dihuni Belgia, Kroasia, dan Kanada.
Baca Juga : Achraf Hakimi dkk Disambut Bak Juara Saat Tiba di Maroko
Bahkan, Hakim Ziyech cs itu sempat mengalahkan salah satu tim favorit, Belgia di babak grup dengan skor meyakinkan 2-0.Makanya, menghadapi mantan Juara Dunia 2010, skuad Maroko cukup percaya diri.
“Kami memiliki kualitas dan kami memiliki satu hari ekstra untuk pemulihan. Jika kami dapat mengalahkan mereka, itu akan menjadi kejutan besar,” katanya.
“Saya memberi tahu para pemain, sebelum Piala Dunia, bahwa setiap pertandingan di sini adalah partai final. Kami telah memainkan tiga final di fase grup dan sekarang adalah final keempat kami,” ujar Regragui.
Baca Juga : Bupati Indah Sebut Laga Final Argentina vs Prancis Paling Hebat Sepanjang Sejarah Piala Dunia
Berkaca pada permainan Maroko di babak grup tim ini lebih condong mengandalkan kecepatan dan serangan balik.
Nah, hal ini akan menjadi ujian berat. Pasalnya, La Furia Roja, julukan Timnas Spanyol, selalu bermain dengan mengedepankan penguasaan bola.
Kendati demikian, Regragui mengaku punya senjata andalan. Setidaknya, katanya, berkaca pada laga terakhir fase grup menghadapi Kadana, anak asuhnya justru dianggap bermain baik pada babak kedua. Padahal, partai yang berakhir dengan skor 2-1 itu, tak ada gol yang tercipta di babak kedua.
Baca Juga : Piala Dunia 2026: 3 Tuan Rumah, 48 Tim, hingga Jadwal Bertanding
“Saya menyukai babak kedua kami melawan Kanada. Itu terjadi ketika kami berpegang pada rencana kami dan sangat terkonsentrasi. Melawan Spanyol, kami harus memainkan seluruh pertandingan seperti ini,” pungkasnya.