Selasa, 08 Juni 2021 14:30

Dinosaurus Sepanjang Lapangan Basket Pernah Hidup di Australia

Dinosaurus Sepanjang Lapangan Basket Pernah Hidup di Australia

ABATANEWS, AUSTRALIA – Sudah 14 tahun sejak Robyn dan Stuart Mackenzie membuat penemuan luar biasa di kandang ternak mereka di pedalaman Queensland, Australia.

Bagi orang awam, apa yang ditemukan di sana tidak lebih dari kumpulan batu.
Tetapi keluarga Mackenzie tahu jika itu sesuatu yang istimewa. Mereka sekarang memiliki dukungan ilmiah bahwa apa yang ditemukan pada tahun 2006 adalah spesies dinosaurus terbesar yang pernah ada di Australia.

Ahli Paleontologi dari Museum Queensland dan Museum Sejarah Alam Eromanga untuk pertama kalinya memberikan penjelasan ilmiah bahwa dinosaurus tersebut adalah terbesar yang pernah hidup di Australia.

Baca Juga : Toilet Langka Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Israel

Ahli menamai jenis ini sebagai Australotitan cooperensis dengan perkiraan panjang 25-30 meter – kira-kira sepanjang lapangan basket.

Sejauh ini tiga spesimen telah ditemukan di daerah Eromanga, beberapa ratus kilometer dari Cameron Corner di barat daya Queensland.

Ketiga spesimen tersebut telah memberi para ilmuwan gambaran tentang seberapa besar spesies baru ini.

Baca Juga : Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Berusia 125 Juta Tahun

Jarak dari jari-jari kakinya dengan bagian atas pinggulnya adalah 5 hingga 6,5 ​​meter – kira-kira setinggi rumah dua lantai.

Beratya sedikit lebih sulit untuk diperkirakan, tetapi para ilmuwan menyebut bisa mencapai 74 ton – atau sekitar sembilan gajah Afrika.

Statistik yang mengesankan itu menempatkannya dalam 10 hingga 15 dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di seluruh dunia. Di Australia, jauh melampaui spesies yang sebelumnya ditemukan di benua itu.

Baca Juga : Ilmuan Ciptakan Baterai Fleksibel Mirip Sisik Ular

Robyn Mackenzie sangat gembira setelah bertahun-tahun dia menemukannya, akhirnya penemuannya memiliki nama, deskripsi ilmiah dan tempat dalam buku sejarah.

Namun, Museum Sejarah Alam Eromanga, tidak memiliki tempat untuk meletakkannya.

Museum ini belum menyelesaikan galeri besar untuk menampung kerangka cetak 3D skala penuh yang dia pesan untuk dipajang di depan umum. Sebab, tulang asli yang berusia 92-96 juta tahun tidak dalam kondisi terbaik dan akan ditampilkan dengan sangat hati-hati di tempat lain di galeri.

Baca Juga : Ilmuan Temukan Gen Langka yang Bisa Hindari Obesitas

Setelah menggalang dana tanpa henti untuk membangun galeri, dan untuk memastikan kerangka tetap berada di tempat ditemukannya.

“Sangat penting bagi Stuart dan saya untuk memastikan penemuan ini tetap dalam konteks, di wilayah kami,” kata Nyonya Mackenzie.

Komentar