ABATANEWS.COM – Presiden AS Joe Biden mendapatkan laporan dari tim keamanan nasional, kemungkinan akan ada serangan serupa seperti bom bunuh diri di Bandara Kabul, dalam 24-36 jam ke depan.
Biden mengatakan serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan ISIS-K, yang bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada Kamis (26/8) lalu, bukanlah yang terakhir.
“Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan,” kata Biden, Sabtu (28/8).
Baca Juga : Prabowo Temui Joe Biden di Gedung Putih, Salah Satu Pembahasan Terkait Gencatan Senjata di Gaza
Biden memberikan tenggat waktu hingga 31 Agustus untuk menyelesaikan misi evakuasi besar-besaran dari Bandara Kabul. Ia bersumpah akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Kami akan terus memburu setiap orang yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya,” ujarnya.
“Siapa pun yang berusaha menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah diragukan,” tegasnya dikutip dari kumparan.
Baca Juga : Temui PM dan Presiden Israel, Menlu AS Minta Segera Hentikan Serangan ke Gaza
Puluhan warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul. 13 anggota militer AS juga turut menjadi korban tewas.
AS kemudian meluncurkan serangan pesawat tak berawak yang berhasil menewaskan dua target anggota ISIS dan melukai yang lain sebagai balasan atas serangan bom bunuh diri. Dalam serangan tersebut, ditegaskan tak ada warga sipil yang terluka.
Baca Juga : Alasan Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden Amerika Serikat 2024
Baca Juga : Alasan Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden Amerika Serikat 2024