Kamis, 03 April 2025 10:28

Amerika Serikat Umumkan Darurat Ekonomi Nasional

Donald Trump naik panggung untuk berbicara kepada para pendukungnya pada rapat umum, di Palm Beach County Convention Center di West Palm Beach, Florida. (foto: Reuters)
Donald Trump naik panggung untuk berbicara kepada para pendukungnya pada rapat umum, di Palm Beach County Convention Center di West Palm Beach, Florida. (foto: Reuters)

ABATANEWS, JAKARTA — Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional, menyoroti ketidakseimbangan dalam perdagangan global yang menurutnya merugikan Amerika Serikat. Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih pada 2 April 2025 waktu setempat, Trump menegaskan bahwa kebijakan perdagangan negara-negara asing telah menciptakan hambatan bagi produk AS di pasar internasional.

Trump menyoroti bahwa banyak negara menikmati akses mudah ke pasar AS tetapi menerapkan batasan yang membuat produk Amerika kurang kompetitif. “Saya menemukan bahwa kondisi yang mendasarinya, termasuk kurangnya timbal balik dalam hubungan perdagangan bilateral kita, tingkat tarif dan hambatan non-tarif yang berbeda,” ujar Trump.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa defisit perdagangan AS yang terus meningkat menjadi ancaman serius bagi ekonomi dan keamanan nasional. “Kebijakan ekonomi mitra dagang AS yang menekan upah dan konsumsi domestik, seperti yang ditunjukkan oleh defisit perdagangan barang AS tahunan yang besar dan terus-menerus, merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa bagi keamanan nasional dan ekonomi Amerika Serikat,” lanjutnya.

Baca Juga : Menko Perekonomian Airlangga Ungkap Trif Impor Teksit Ke AS Diaptok 47 Persen

Untuk menangani permasalahan ini, Trump menyatakan bahwa ia telah menandatangani sejumlah memorandum kebijakan perdagangan guna menyelidiki penyebab utama defisit perdagangan AS. Salah satunya adalah memorandum Perdagangan Timbal Balik dan Tarif yang ditandatangani pada Februari 2025, yang berfokus pada hubungan antara praktik perdagangan non-timbal balik dan defisit yang dialami AS.

Dengan langkah ini, Trump menegaskan komitmennya untuk meninjau dan mengidentifikasi praktik perdagangan tidak adil yang dilakukan oleh negara-negara lain. “Pada tanggal 1 April 2025, saya menerima hasil akhir investigasi tersebut, dan saya mengambil tindakan hari ini berdasarkan hasil tersebut,” ujarnya.

Keputusan Trump ini berpotensi memicu respons dari mitra dagang AS, serta memengaruhi dinamika perdagangan internasional di tengah ketegangan ekonomi global yang terus berkembang.

Penulis : Azwar
Komentar