Sabtu, 01 Oktober 2022 17:12

Soal Hujan Es di Makassar dan Maros, BMKG: Bukan Fenomena Luar Biasa

Penampakan butiran es yang diabadikan pengguna Facebook, Jum, pada Sabtu (1/10/2022).
Penampakan butiran es yang diabadikan pengguna Facebook, Jum, pada Sabtu (1/10/2022).

ABATANEWS, MAKASSAR – Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar menanggapi terkait adanya fenomena hujan es yang terjadi di dua wilayah di Sulsel. Masing-masing adalah Kota Makassar dan Kabupaten Maros, yang terjadi pada Sabtu siang (1/10/2022).

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan, hujan disertai butiran-butiran merupakan hal yang lumrah terjadi. Utamanya pada saat masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

“Jadi sebetulnya lumrah sekali terjadi cuma pada saat kondisi transisi, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” ungkap Hanafi.

Baca Juga : BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Sulsel Dilanda Hujan Pada Siang Ini

Ia menjelaskan, Sulsel di wilayah Barat meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, dan Jeneponto, saat ini berada dalam kondisi masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Sehingga, hal tersebut lumrah terjadi.

“Kondisi hujan dengan adanya butir-butir es sangat sering sekali terjadi. Jadi bukan fenomena yang luar biasa,” imbuhnya.

Hanafi menjelaskan, penyebab hujan es karena terjadi sirkulasi udara yang kacau dalam sel awan Cumulonimbus (Cb). Sehingga, presipitsi zat padat belum sempat berubah wujud menjadi cair dan sampai ke tanah.

Baca Juga : BMKG: Waspada La Nina, Curah Hujan Diprediksi Meningkat Hingga 40 Persen di Beberapa Wilayah Indonesia

“Sirkulasi udara yang kacau inilah yang menyebabkan belum berubah wujud menjadi fase cair apabila ada daya dorong dari atas arus kacau ini, dari atas mendorong zat-zat padat beum berubah menjadi cair sudah sampai ke permukaan bumi,” urai Hanafi.

Adapun pengertian presipitasi adalah proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju).

Ia mengatakan, presipitasi memiliki tiga fase, yakni fase gas, fase pada, dan fase cair. Ia mengatakan, terjadi tiga kali perubahan fase sebelum sampai ke bumi, yakni dari fase gas ke fase padat dan fase cair. Fase padat, kata Hanafi berada di atas 8 ribu kilometer di atas permukaan tanah.

Baca Juga : BMKG: Suhu Terpanas di NTT Nyaris 39 Derajat

Sebelumnya, masyarakat Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Sulsel, dibuat heboh dengan fenomena alam yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) siang ini. Pasalnya, di dua wilayah tersebut terjadi hujan es yang tentunya jarang terjadi.

Kejadian ini pun membuat heboh warga dengan ramainya unggahan fenomena alam hujan es di media sosial. Seperti dilansir abatanews di Facebook, sangat ramai postingan terkait hujan es.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar