Rabu, 16 Juni 2021 13:40

Sebanyak 11,8 Juta WNI Terima Suntikan Vaksin Lengkap

Sebanyak 11,8 Juta WNI Terima Suntikan Vaksin Lengkap

ABATANEWS, JAKARTA – Indonesia secara resmi kembali menerima sebanyak satu juta dosis vaksin Sinopharm.

Kedatangan ini menambahkan jumlah vaksin Sinopharm yang diterima Indonesia hingga mencapai dua juta dosis. Vaksin ini akan digunakan untuk memperlancar vaksinasi Gotong Royong.

“Diharapkan kedatangan vaksin Sinopharm ini dapat mendukung kelancaran program vaksin Gotong Royong di Indonesia,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dalam keterangan persnya, dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI

Hingga Rabu 16 Juni 2021, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang sudah mendapat dua kali dosis vaksin yakni 11,8 juta. Atau 29,28 persen dari total target vaksinasi nasional.

Dengan gelaran vaksinasi yang terus diintensifkan, ujar Wiku, pemerintah optimistis kekebalan komunal (herd immunity) akan dapat tercapai.

Contohnya seperti pencapaian DKI Jakarta yang telah mencapai 61,93 persen untuk pemberian dosis kedua. Herd immunity ini dapat tercapai setidaknya jika 70 persen populasi sudah divaksinasi.

Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua

Lebih lanjut Wiku memaparkan, dalam keterbukaan informasi program vaksinasi, pemerintah telah menyiapkan saluran resmi bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan program vaksinasi dengan mengunjungi alamat: vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines">https://vaksin.kemkes.go.id/

Di samping itu, dalam menangkal hoaks, pemerintah terus bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pemangku kepentingan lainnya dalam menyosialisasikan pentingnya vaksin. Dalam kegiatan sosialisasi, pemerintah selalu menginformasikan perkembangan terbaru dari program vaksinasi.

“Masyarakat juga perlu memastikan kebenaran informasi yang diterima terkait vaksinasi. Caranya dengan memeriksa ke sumber-sumber terpercaya atau bertanya kepada ahlinya,” tandas Wiku.

Baca Juga : DPR RI Ingatkan Pemerintah, Jangan Terima Vaksin yang Segera Kadaluarsa

Komentar
Berita Terbaru