ABATANEWS, MAROS — Sebanyak 400 pemuda dari berbagai organisasi dan komunitas terlibat dalam penanaman 2.000 bibit mangrove di kawasan Binanga Sangkara, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Minggu (13/09/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) yang turut menghadirkan aksi bersih pesisir, kelas konservasi mangrove, serta edukasi tentang perubahan iklim.
Koordinator kegiatan, Yohannes, menyatakan bahwa aksi ini adalah wujud nyata peran serta generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove.
Baca Juga : Harapan Bupati Maros Usai Resmikan Kantor Camat Bontoa: Beri Layanan Publik yang Lebih Baik
“Kehadiran lebih dari 400 peserta ini menunjukkan bahwa masih banyak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Mangrove punya peran penting, baik secara ekologi maupun ekonomi bagi masyarakat setempat, terutama nelayan,” ungkap Yohannes.
Selain penanaman bibit mangrove, aksi ini juga diwarnai dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 100 meter di kawasan mangrove. Hal ini menjadi simbol persatuan dalam upaya pelestarian lingkungan.
Menurut data dari Bappelitbangda Sulsel, tutupan hutan mangrove primer di Sulawesi Selatan mencapai 2.323,83 hektar, dengan potensi luasan mangrove sebesar 123.594,71 hektar. Di Dusun Binasangkara, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, keberadaan mangrove menjadi pelindung alami dari gelombang laut sekaligus sumber penghidupan bagi nelayan setempat.
Baca Juga : Plt Bupati Maros Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Penanganan Korban Kekerasan Perempuan
Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Ayi Sudrajat, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Aksi Muda Jaga Iklim memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Kami berharap komunitas-komunitas ini bisa menjadi influencer untuk menyebarkan kesadaran akan bahaya perubahan iklim jika tidak diantisipasi dengan upaya mitigasi seperti penanaman pohon,” ujarnya.
Salah satu peserta aksi, Mustakim Amir dari Komunitas Anak-Anak Peduli, menyatakan bahwa aksi ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang.
Baca Juga : Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional, Plt Bupati Maros: Momentum Kenang Perjuangan Santri
“Apa yang kita tanam hari ini akan berdampak baik bagi masa depan, sebagai upaya kita untuk mengatasi krisis iklim,” pungkasnya.