ABATANEWS, JAKARTA — Polri menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembenahan setelah grup musik Sukatani menolak tawaran menjadi duta polisi. Penolakan tersebut disampaikan Sukatani melalui unggahan di Instagram pada Sabtu (1/3/2025), di mana mereka juga mengaku mengalami intimidasi dari kepolisian sejak Juli 2024.
Sebelumnya, tawaran tersebut diberikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai respons atas polemik klarifikasi lagu Bayar Bayar Bayar yang dinyanyikan Sukatani.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri menghormati keputusan Sukatani.
Baca Juga : Sukatani Band Tolak Jadi Duta Polisi Hingga Ungkap Alasan Twister Angel Dipecat
“Yang pertama, Bapak Kapolri sudah memberikan apresiasi, ya, atas masukan kritik melalui seni. Kemudian juga Bapak Kapolri mengapresiasi sebagai duta Polri, namun kembali lagi apa yang sudah disampaikan tadi pertanyaan teman-teman media adalah merupakan hak untuk berekspresi dan kita hargai,” ujar Trunoyudo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/3).
Lebih lanjut, Trunoyudo memastikan bahwa terlepas dari polemik ini, Polri tetap berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dalam berbagai aspek, terutama dalam pelayanan dan penegakan hukum.
“Namun demikian tentunya kami akan tetap konsentrasi khususnya Polri akan melakukan pembenahan-pembenahan apabila didapati dalam segala aspek,” jelasnya.
Baca Juga : Setelah “Drama” Minta Maaf, Kapolri Ajak Sukatani Band Jadi Duta Polri
Sementara itu, terkait tuduhan intimidasi yang disampaikan Sukatani, Polri belum memberikan tanggapan spesifik. Namun, Trunoyudo menegaskan bahwa kritik dan masukan yang disampaikan masyarakat akan menjadi bahan evaluasi untuk langkah perbaikan ke depan.
“Namun terhadap kritikan, masukan tentu kita akan melakukan langkah-langkah perbaikan pembenahan,” tegasnya.