ABATANEWS, KUALA LUMPUR – Padatnya jadwal diplomasi internasional yang dijalani Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, tampaknya mulai berdampak pada kondisi fisiknya. Setelah memimpin rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur dan menghadiri KTT APEC di Korea Selatan, Anwar dikabarkan mengalami sakit di bagian belakang tubuhnya.
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kantor Perdana Menteri Malaysia dalam keterangan resmi di Kuala Lumpur, Minggu (2/11/2025). Akibat kondisi itu, kunjungan kerja Anwar ke negara bagian Pahang yang semula dijadwalkan pada hari yang sama, terpaksa dibatalkan secara mendadak.
“Pembatalan saat akhir ini dibuat atas nasihat tim medis, setelah YAB Perdana Menteri mengalami sakit belakang, yang menyebabkan pergerakan terbatas,” tulis pernyataan resmi tersebut.
Baca Juga : Prabowo Dorong Digital ASEAN–Korea Jadi Motor Pertumbuhan Baru Kawasan
Kantor Perdana Menteri turut menyampaikan permohonan maaf kepada publik, khususnya masyarakat Pahang yang telah mempersiapkan penyambutan bagi kedatangan sang perdana menteri.
Hingga kini belum diketahui secara pasti tingkat keparahan sakit punggung yang dialami Anwar. Upaya ANTARA di Kuala Lumpur untuk mengonfirmasi hal itu kepada Sekretaris Politik Senior Anwar, Shamsul Iskandar, hanya mendapat balasan berupa pernyataan resmi serupa dengan yang dikeluarkan kantor perdana menteri.
“YAB Perdana Menteri memohon maaf setulusnya, khususnya kepada rakyat Pahang, yang telah bersiap sedia menyambut kehadiran beliau,” tulis keterangan tersebut, sembari menegaskan bahwa Anwar disarankan dokter untuk beristirahat cukup.
Baca Juga : Viral Mobil Patwal Diteriaki Polisi Usai Terobos Rombongan KTT ASEAN
Sebagai Ketua ASEAN 2025, Anwar dalam beberapa pekan terakhir menghadiri berbagai agenda padat. Dalam sela-sela KTT ASEAN yang digelar pada 26–28 Oktober 2025 di Kuala Lumpur, ia bahkan sempat berseloroh kepada media bahwa dirinya kurang tidur. Tak lama berselang, Anwar langsung terbang ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC pada 31 Oktober–1 November 2025, di mana ia juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia.
Kondisi kesehatan Anwar pun kini menjadi perhatian publik Malaysia, mengingat kesibukan diplomatiknya yang tinggi di tengah peran penting sebagai Ketua ASEAN tahun ini.
