ABATANEWS, MAROS — Pemerintah Kabupaten Maros menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2023 sebesar Rp267 miliar. Sedangkan pendapatan transfer sebesar Rp1,1 triliun lebih. Untuk belanja operasional dianggarkan Rp102 triliun.
Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan, penyerahan ini sebagai suatu langkah percepatan penyusunan Rancangan APBD. Chaidir mengingatkan sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang fluktuatif akibat pandemi Covid-19, belum sepenuhnya pulih.
“Begitu pula dengan pendapatan transfer yang tidak menentu,” sebut Chaidir dalam Rapat Paripurna Penyerahan Rancangan Kebijakan Umum (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2023, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga : Harapan Bupati Maros Usai Resmikan Kantor Camat Bontoa: Beri Layanan Publik yang Lebih Baik
Ia menyebutkan pengelolaan keuangan di Kabupaten Maros untuk APBD 2023 menitikberatkan tema “Rasionalisasi Belanja”. “Itu wajib diterapkan pemerintah daerah dalam situasi sekarang,” katanya.
Belanja daerah dititikberatkan kepada prioritas pembangunan. Chaidir meminta semua perangkat daerah efisien dan efektif, serta proporsional.
“Harus memprioritaskan alokasi belanja daerah pada program dan kegiatan yang memiliki dampak kuat,” tegas mantan Ketua DPRD Maros itu.
Baca Juga : Plt Bupati Maros Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Penanganan Korban Kekerasan Perempuan
Dalam rapat tersebut juga terungkap penerimaan pembiayaan Silpa tahun sebelumnya sebesar Rp22,7 miliar.
Pengeluaran pembiayaan Rp2 miliar yang merupakan penyertaan modal pemerintah daerah. Serta pembiayaan netto Rp20,7 miliar.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan persetujuan bersama rancangan peraturan daerah pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021.
