Selasa, 20 Mei 2025 14:56

Pemkab Maros Peringkat Hari Kebangkitan Nasional ke-117

Pemkab Maros Peringkat Hari Kebangkitan Nasional ke-117

ABATANEWS, MAROS — Pemerintah Kabupaten Maros bersama jajaran Forkopimda memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang dilangsungkan di halaman kantor Bupati Maros, Senin, (20/5/2025).

Upacara ini mengusung tema nasional “Bangkit untuk Indonesia Maju”, sejalan dengan semangat Asta Cita yang menjadi kompas utama pemerintahan saat ini.

Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya bertindak sebagai inspektur upacara, dalam sambutannya menyampaikan Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi menjadi momentum refleksi dan aksi nyata untuk menjawab tantangan zaman.

Baca Juga : Chaidir Syam Pastikan Gaji ke-13 ASN Pemkab Maros Terbayar Awal Juni

“117 tahun yang lalu, para pendiri bangsa menyalakan api kesadaran nasional melalui Budi Utomo. Kini, kita dituntut menyalakan semangat yang sama untuk menghadapi tantangan baru seperti disrupsi teknologi, krisis pangan, dan kedaulatan digital,” ujarnya.

Usai menggelar upacara, dilakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Maros yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Maros Andi Muetazim Mansyur.

Peringatan Harkitnas tahun ini tidak hanya menjadi ajang seremoni, namun juga momentum untuk meneguhkan komitmen bersama, kemajuan bangsa dimulai dari ketenangan hidup masyarakat, pendidikan yang inklusif, dan pelayanan publik yang adil dan merata.

Baca Juga : Pemkab Maros Target RSUD Camba Sudah Bisa Beroperasi pada Juli

“117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing,” ujarnya.

Dia menambahkan, kemajuan hanya mungkin dicapai bila bangkit berdiri diatas kekuatan sendiri.

“Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. Ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman dengan ujian yang jauh lebih kompleks,” pungkasnya.

Penulis : Azwar
Komentar