ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan keterangan terkait rencana Arab Saudi mengurangi jumlah jemaah haji Indonesia sebesar 50 persen pada musim haji tahun depan. Menurutnya, saat ini belum ada pembahasan resmi kuota haji 2026 dengan otoritas Arab Saudi.
“Saya tidak pernah mendengarkan isu itu. Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu,” ujar Nasaruddin saat ditemui di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, sesaat sebelum melepas kepulangan jemaah haji asal Lombok Tengah ke Tanah Air pada Kamis (12/6/2025).
Pernyataan itu disampaikan untuk meredam keresahan publik yang berkembang di tengah fase pemulangan jemaah. Terutama setelah muncul spekulasi liar terkait rencana pengurangan kuota haji secara drastis pada musim mendatang.
Baca Juga : Kemenag Salurkan Bantuan Senilai Rp310,8 Miliar Bagi 2 Juta Anak Yatim dan Penyandang Disabilitas
Menag menegaskan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam hal penyelenggaraan ibadah haji tetap berlangsung baik dan profesional. Tidak ada indikasi penurunan kuota dari pihak manapun.
“Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik. Memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna,” tambahnya.
Sebagai informasi, kuota haji Indonesia justru cenderung stabil dalam tiga tahun terakhir. Pada 2023, kuota jemaah Indonesia sebesar 221.000 orang, naik menjadi 241.000 orang pada 2024, dan tahun ini, 2025, kuota kembalai sebesar 221.000 orang.
Baca Juga : Potret Presiden Prabowo Subianto Laksanakan Umrah
Menag meminta publik tidak menyebarkan narasi menyesatkan yang bisa memicu keresahan. Terlebih di tengah fase pemulangan yang harusnya menjadi momen tenang dan syahdu bagi para jemaah.
“Mari kita jujur melihat kenyataan. Jangan membuat masyarakat resah. Di sini semua berjalan lancar. Tidak ada sesuatu yang genting. Tidak ada kiamat di dalam kiamat,” tegas Nasaruddin, menanggapi narasi dramatis soal penyelenggaraan haji tahun ini.
Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh petugas haji yang berjibaku di tengah cuaca ekstrem demi memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik.
Baca Juga : 3 Jemaah Haji Indonesia Hilang di Arab Saudi
“Lihat sendiri jemaah kita. Lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas. Mereka juga punya keluarga dan harga diri. Jadi jangan kita pelintir seolah-olah ada yang genting,” katanya lagi.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi berencana memangkas kuota haji Indonesia sebanyak 50 persen. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah kejadian yang terjadi pada musim haji 2025.
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan, pihak Arab Saudi melalui Deputi Kerja Sama Lembaga dan Luar Negeri menilai penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini agak buruk. Terutama, terutama terkait pengelolaan haji tahun ini.
Baca Juga : KPK Tegaskan Penyelidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Masih Berjalan
“Itu yang bikin kami agak kaget. Wacana pemotongan ini muncul karena mereka melihat ada kesemrawutan dalam pengelolaan haji tahun ini,” katanya saat konferensi pers di kantor BP Haji, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Salah satu masalah yang disinyalir menjadi wacana Arab Saudi ingin memangkas kuota jemaah haji hingga setengah adalah data kesehatan jemaah haji Indonesia yang dinilai tidak transparan. Mereka marah karena Indonesia memberangkatkan jemaah haji yang dinilai tidak transparan.
Mereka marah karena Indonesia memberangkatkan jemaah haji yang tidak sehat. “Mereka protes ke kami pada saat itu kepada Pak Kepala ‘kenapa anda kirim jemaah haji yang sudah mau meninggal dan itu menjadi masalah buat kami di dalam negeri’. Kementerian Haji menyampaikan hal tersebut,” tutur Dahnil.