Kamis, 16 Oktober 2025 18:41

Melinda Aksa Dorong Pasar di Makassar Kelola Sampah Secara Mandiri

Melinda Aksa Dorong Pasar di Makassar Kelola Sampah Secara Mandiri

ABATANEWS, MAKASSAR – Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, memimpin rapat koordinasi pengelolaan sampah pasar di Kantor PD Pasar Raya, Jalan Kerung-kerung No.68, Kamis (16/10/25).

Pertemuan ini membahas pentingnya perubahan pola pikir dalam pengelolaan sampah, khususnya di pasar-pasar tradisional yang menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di kota ini.

Agenda ini dilaksanakan setelah Ketua TP PKK Kota Makassar meninjau kondisi persampahan salah satu pasar terbesar yang ada di kota Makassar yaitu Pasar Terong dan dihadiri oleh Dirut Perumda Pasar Raya, perwakilan Dewan Lingkungan, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, dan para kepala pasar se-kota Makassar.

Baca Juga : Wali Kota Munafri Usulkan Sertifikasi Otomatis Aset Publik kepada Menteri ATR/BPN

Tujuan utama rapat ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di pasar-pasar Kota Makassar, khususnya terkait kebersihan dan pengelolaan sampah, sekaligus merumuskan solusi konkret dan inovatif agar pengelolaan sampah di setiap pasar dapat berjalan lebih efektif, mandiri, dan berkelanjutan.

Menurut Melinda, perhatian Wali Kota Makassar terhadap kebersihan pasar sangat besar. Namun kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di sebagian besar pasar masih jauh dari ideal.

“Kita semua tahu, pasar adalah penggerak perekonomian rakyat. Tapi jangan sampai justru menjadi sumber masalah kebersihan. Ini PR besar kita bersama,” ujar Melinda.

Baca Juga : Pemilihan RT RW 3 Desember, Muchlis Misbah Ingatkan Aparat Kelurahan Tak Boleh Ada Intimidasi

Lebih lanjut, ia menyoroti fakta bahwa sekitar 60% sampah di Makassar merupakan sampah organik, sementara kapasitas TPA Antang saat ini sudah berada di ambang batas. Diperkirakan dalam dua tahun ke depan, TPA tidak lagi mampu menampung sampah baru.

“Metode open dumping sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Banyak negara sudah menganut paham ini, dan pemerintah pusat pun meminta daerah segera mencari solusinya,” ungkapnya.

Melinda menambahkan, Wali Kota Makassar menargetkan agar seluruh kecamatan memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah dan mampu melakukan pengurangan hingga 51,2% terhadap jumlah sampah yang masuk ke TPA.

Baca Juga : Munafri Dorong Gerakan Pangan Murah Jadi Program Rutin Pemkot Makassar

“Harapan kita, dua tahun ke depan tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA. Semua sudah harus terkelola dari sumbernya, termasuk pasar,” tegasnya.

Salah satu potensi yang diumumkan adalah pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot. Di Urban Agrofarm Panakkukang misalnya, membutuhkan pasokan sekitar 3 ton sampah organik per hari, namun baru mampu dipasok sekitar 500 kilogram.

“Artinya, masih banyak peluang untuk memanfaatkan sampah organik ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ujar Melinda.

Baca Juga : Pemkot Makassar Gelar Pemilihan RT/RW Serentak 3 Desember

Ia juga mendorong agar pasar-pasar tradisional mulai mengelola sampahnya sendiri, tidak hanya bergantung pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Kita bisa mulai dari langkah sederhana, seperti menyediakan area pengomposan atau biopori besar di pasar. Misalnya, di Pasar Terong sudah ada potensi untuk itu,” jelasnya.

Selain mendorong inovasi, Melinda menekankan perlunya penegakan aturan dan perubahan perilaku pedagang.

Baca Juga : Munafri Cek Langsung Kinerja Pegawai: Sisir Balai Kota, Cari Staf & Kabag

Ia menganjurkan agar PD Pasar memberikan batas waktu satu bulan kepada pedagang untuk mulai memilah sampah, dengan memberikan sanksi tegas bagi yang tidak melaksanakannya.

Menangapi hal tersebut, Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arief, mengakui bahwa kebersihan di sejumlah pasar masih menjadi tantangan besar. Namun, ia memastikan tetap melakukan pembenahan bersama pihak kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Tidak bisa dipungkiri, sebagian besar pasar kami memang masih menghadapi kendala dalam hal pengelolaan sampah. Volume sampah tinggi, terutama dari jenis organik seperti sayur dan sisa makanan. Tapi kami sudah mulai bergerak, dengan menyiapkan titik-titik pengumpulan terpilah dan bekerja sama dengan bank sampah,” ungkapnya.

Baca Juga : Rangkaian HUT Ke 418 Makassar, Dispar Gelar Sertifikasi Profesi Fotografi

Melinda menutup dengan harapan bahwa gerakan ini dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah berkesinambungan, di mana sampah terpilah dari sumbernya dan tidak lagi berakhir di TPA.

“Kita ingin menciptakan kota yang bersih dan sehat. Semua bisa dimulai dari rumah dan horeka yang ada termasuk pasar, apa yang sudah ada panjang di maksimalkan dan harus bermanfaat,” tutupnya.

Komentar
Berita Terbaru