ABATANEWS, MAROS — Setelah awal bulan Maret lalu, Kabupaten Maros mendapatkan piala Adipura, kali ini, Maros kembali mendapatkan penghargaan bertaraf nasional dalam acara UHC Award BPJS Kesehatan tahun 2023. Penghargaan tersebut diberikan atas kerja nyata Pemkab Maros dalam merealisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Maros.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menyatakan penyerahan penghargaan tersebut akan berlangsung pada tanggal 14 Maret 2023 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Menurut rencana Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin dijadwalkan menyerahkan secara langsung dalam kegiatan UHC award bertajuk “Wujud nyata komitmen Pemda dalam mendukung program jaminan kesehatan nasional bagi masyarakat Indonesia,”.
“Alhamdulillah, penghargaan ini lagi-lagi atas kerjasama pemerintah dan masyarakat kabupaten Maros. Bahkan dalam dua tahun kepemimpinan saya dengan ibu wakil bupati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros memastikan 99,44% penduduknya tercatat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan,’ungkap mantan ketua DPRD Maros dua periode ini.
Baca Juga : Harapan Bupati Maros Usai Resmikan Kantor Camat Bontoa: Beri Layanan Publik yang Lebih Baik
Chaidir menambahkan, dengan adanya Universal Health Coverage (UHC) ini, warga Maros semakin mudah untuk mendapatkan jaminan layanan kesehatan. Dengan sistem itu, warga cukup membawa kartu tanda penduduk (KTP), pelayanan sudah bisa dilakukan.
Dalam merealisasikan program ini, pemerintah kabupaten Maros tidak tanggung-tanggung Pemkab Maros menggelontorkan anggaran Rp 27 miliar tiap tahunnya.
Sebelumnya, saat menghadiri acara dua tahun kepemimpinan Bupati dan wakil bupati Maros minggu lalu, Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal menyatakan UHC memastikan setiap orang memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu.
Baca Juga : Plt Bupati Maros Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Penanganan Korban Kekerasan Perempuan
Ia pun mengapresiasi komitmen Pemkab Maros dalam penerapan UHC ini karena langkah ini menurut WHO merupakan derajat tertinggi dalam pembangunan bidang kesehatan.