Selasa, 13 September 2022 09:20

Mahasiswa UIN Alauddin Wakili Sulsel Pemilihan Putra-Putri Budaya Indonesia

Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Andi Bakri dan Jesi Fitriani wakili Sulsel untuk mengikuti Putra dan Putri Budaya Indonesia 2022. (sumber: UIN Alauddin)
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Andi Bakri dan Jesi Fitriani wakili Sulsel untuk mengikuti Putra dan Putri Budaya Indonesia 2022. (sumber: UIN Alauddin)

ABATANEWS, MAKASSAR – Dua Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar lulus menjadi Finalis Putra dan Putri Budaya Indonesia 2022. Mereka adalah, Andi Bakri, Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora Angkatan 2019 mewakili Putra Budaya.

Sementara Putri Budaya diwakili Jesi Fitriani, Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Kedua Mahasiswa itu terpilih mewakili Sulawesi Selatan dalam pemilihan Putra dan Putri Budaya yang akan dilaksanakan di Yogyakarta, pada 2 sampai 6 November 2022 mendatang.

“Alhamdulillah, merasa bangga dan bersyukur bisa mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang Nasional,” kata Andi Bakri dalam keterangannya ditulis Selasa (13/9/2022).

Baca Juga : Perkuat Penyelenggaraan Statistik Sektoral, Pemkot Makassar Gandeng Institusi Pendidikan

Menurut mahasiswa asal Kabupaten Wajo itu, terpilihnya mewakili Sulawesi Selatan merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Ia berharap, masyarakat serta elemen pemerintah dapat lebih memperhatikan budaya lokal yang saat ini hampir terkikis di era globalisasi.

“Untuk menjaga kelestarian Budaya, kita akan mengadakan audiensi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk membentuk organisasi Putra dan Putri budaya Sulawesi Selatan,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, Jesi Fitriani mengatakan, pemilihan Putra dan Putri Budaya itu untuk mengedukasi dan pelestarian budaya Nasional dan Internasional.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UIN Jajaki Kerja Sama Tri Dharma Perguruan Tinggi

Lebih lanjut, Mahasiswi asal Kabupaten Gowa itu menjelaskan, sebelum Grand Final, ada karantina dengan membuat advokasi kebudayaan, Vidio bakat, foto shoot. Kemudian, kata Yesi, karantina deep interview dan penerimaan materi serta fashion show baju adat masing masing provinsi.

Penulis : Wahyuddin
Komentar