ABATANEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memanfaatkan KM Umsini sebagai lokasi isolasi apung terpadu yang merupakan inisiasi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.
Ide isolasi telah menjadi percontohan nasional dan diterapkan di empat daerah di Indonesia. Bahkan, terakhir, Isolasi Apung mendapat sorotan dari sejumlah media asing.
Seperti yang ditulis reuters.com dengan judul “Indonesian Ferry Turns Floating Isolation Centrer for COVID-19 Patients”.
Baca Juga : Isolasi Apung KM Umsini Resmi Ditutup; 50 Hari Beroperasi, Rawat 275 Pasien
Menyusul sejumlah media asing seperti media Singapura The Straits Times, media Malaysia malaysia.syafaqna.com yang mengutip reuters.
Seperti diketahui isolasi Apung telah menyediakan 785 kamar bagi pasien Covid-19. Pemerintah Kota Makassar menyiapkan sejumlah fasilitas yang menyenangkan bagi warga yang menjalani Isolasi.
Mulai dari fasilitas kesehatan, olahraga, motivasi, rekreasi bagi para pasien isolasi.
Baca Juga : Wali Kota Makassar: Isolasi Apung Berhasil Turunkan Angka BOR COVID-19
Hingga saat ini total pasien yang menjalani isolasi di KM Umsini yakni 139 orang dengan jumlah yang sembuh 88 orang. Hingga Jumat (13/8/2021) tersisa 51 pasien yang menjalani isolasi.
Juru bicara Makassar Recover, Henni Handayani mengatakan bahwa saat ini pemerintah kota Makassar terus bekerja memutus mata rantai Covid.
“Sebuah kesyukuran dari tim Makassar Recover dan Pemkot Makassar karena isolasi apung menjadi percontohan nasional dan dapat perhatian dunia lewat media asing,” kata Henni.
Baca Juga : Inovasi Drone Layani Pasien Isolasi Apung Jadi Perhatian Media Asing
Namun menurutnya, program ini bukan ajang gagah-gagahan, akan tetapi tujuannya untuk membantu warga menjalani isolasi dengan memberikan pelayanan terbaik.
“Ini adalah bentuk upaya nyata Pemkot dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Kita berharap program ini akan berkontribusi pada semangat perlawanan Makassar terhadap Covid-19,” tandasnya.