ABATANEWS, IRAN — Setelah serangan berturut-turut selama 3 hari, pihak Iran menyatakan menolak untuk melakukan negosiasi gencatan senjata. Hal itu diungkapkan kepada mediator Qatar dan Oman. Pihak Iran menegaskan tidak akan berunding kala diserang.
“Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan melakukan negosiasi serius setelah Iran menyelesaikan tanggapannya terhadap serangan pendahuluan Israel,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas konflik tersebut.
Iran menegaskan “bahwa mereka tidak akan berunding saat diserang,” kata pejabat itu, seperti dikutip Reuters, Senin (16/6/2025).
Baca Juga : Usai AS Serang Iran, Pemerintah Evakuasi 97 WNI ke Azerbaijan
Israel melancarkan serangan ke Iran sejak Jumat (13/6) yang menghancurkan komando militer Iran dan merusak situs nuklirnya. Iran juga telah bersumpah akan membuka ‘gerbang neraka’ sebagai serangan balasan terhadap Israel.
Pejabat itu juga membantah jika Iran mengimbau Oman dan Qatar untuk melibatkan AS guna menengahi gencatan senjata dan memperbarui perundingan nuklir. Kementerian luar negeri Iran tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar, begitu pula kementerian luar negeri Qatar atau kementerian informasi Oman.
Oman dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi penengah perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, meskipun putaran terakhir dibatalkan sehari setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran.
Baca Juga : Iran Sebut Serangan Amerika Serikat di Situs Nuklir Biasa-biasa Saja
Qatar juga telah memainkan peran dalam memfasilitasi perundingan antara kedua musuh bebuyutan itu di masa lalu, yang terbaru adalah memediasi perjanjian pertukaran tahanan pada tahun 2023. Oman dan Qatar memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS dan mereka juga telah berkomunikasi langsung dengan Israel.