Selasa, 05 November 2024 11:19

Howard Schultz: Dari Pelayanan Starbuck, Lalu Resign, dan Akhirnya Jadi Pemilik

Howard Schultz: Dari Pelayanan Starbuck, Lalu Resign, dan Akhirnya Jadi Pemilik

ABATANEWS, JAKARTA – Howard Schultz, sosok yang mengubah dunia kopi, telah menciptakan Starbucks sebagai salah satu merek paling ikonik dan berpengaruh di dunia. Kisah suksesnya dalam membangun Starbucks penuh dengan semangat dan visi yang kuat. Berawal dari toko kecil di Seattle, Schultz menghadapi banyak tantangan sebelum berhasil menjadikan Starbucks sebagai pemimpin pasar global di industri kopi.

Schultz lahir dari keluarga sederhana di Brooklyn, New York, pada 19 Juli 1953. Menyelesaikan kuliah di Northern Michigan University, Schultz mengawali kariernya sebagai sales di sebuah perusahaan perangkat rumah tangga. Tahun 1981, ia pertama kali berkenalan dengan Starbucks ketika bekerja di perusahaan kopi bernama Hammarplast, yang memasok mesin pembuat kopi untuk Starbucks. Setelah mengunjungi toko Starbucks di Seattle, Schultz merasa terinspirasi oleh visi para pendirinya dan melihat peluang besar dalam budaya kopi yang lebih mendalam.

Pada tahun 1982, Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai direktur operasional dan pemasaran. Saat melakukan perjalanan ke Italia setahun kemudian, ia terpesona dengan budaya kedai kopi Italia yang menyajikan espresso dengan sentuhan penuh keakraban dan kenyamanan. Pengalaman ini memberinya ide untuk mengembangkan konsep kafe yang hangat, di mana pelanggan dapat bersantai dan berinteraksi.

Sekembalinya ke AS, Schultz mencoba memperkenalkan ide kafe ala Italia ini kepada para pendiri Starbucks, tetapi mereka merasa skeptis. Schultz akhirnya memutuskan mendirikan perusahaan kopinya sendiri, Il Giornale, dengan konsep tersebut. Bisnis ini pun menarik perhatian publik, hingga akhirnya ia mengakuisisi Starbucks pada 1987, menggabungkannya dengan Il Giornale, dan menciptakan Starbucks yang kita kenal sekarang.

Sejak saat itu, Schultz memimpin Starbucks dengan fokus pada kualitas produk dan pengalaman pelanggan. Ia menekankan standar tinggi untuk kopi yang disajikan dan terus bereksperimen dalam mengembangkan menu. Starbucks mulai berekspansi secara agresif, membuka ratusan gerai di seluruh Amerika Serikat. Pada awal 1990-an, Starbucks mulai membuka cabang di luar negeri, menjadikannya merek kopi internasional.

Di bawah kepemimpinan Schultz, Starbucks mengutamakan inovasi, termasuk memperkenalkan layanan drive-thru, memperluas menu dengan minuman inovatif seperti Frappuccino, serta mengadopsi teknologi digital dalam pelayanan. Dengan berfokus pada pengalaman pelanggan, kualitas produk, dan inovasi berkelanjutan, Starbucks sukses menciptakan budaya kopi modern yang tak lekang oleh waktu.

Howard Schultz tak hanya membangun jaringan bisnis kopi, tetapi juga menghadirkan budaya minum kopi di seluruh dunia. Saat ini, Starbucks telah memiliki lebih dari 30.000 gerai di seluruh dunia, dan Schultz dikenang sebagai pelopor perubahan dalam industri kopi.

Sumber: Starbucks.com, Business Insider, dan Hyperion

Penulis : Wahyuddin
Komentar