Minggu, 29 Juni 2025 19:21

Eks PM Israel Minta Netanyahu Mundur: 20 Tahun Berkuasa Hanya Bikin Kacau

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (foto: Middle East)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (foto: Middle East)

ABATANEWS, JAKARTA — Ketegangan politik di Israel kembali mencuat seiring munculnya seruan tegas agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakhiri masa jabatannya. Uniknya, seruan ini datang bukan dari oposisi baru, melainkan dari mantan Perdana Menteri Israel sendiri, Naftali Bennett—tokoh yang pernah menggulingkan Netanyahu lewat koalisi pada 2021.

Bennett menuding masa kekuasaan Netanyahu yang terlalu lama telah menciptakan dampak negatif serius bagi persatuan nasional.

“Netanyahu telah berkuasa selama 20 tahun, itu terlalu lama, tidak sehat. Ia memikul tanggung jawab besar atas perpecahan di masyarakat Israel, Netanyahu harus mundur,” ujarnya dalam wawancara yang dikutip AFP, Minggu (29/6).

Baca Juga : Israel Umumkan Upaya Gencatan Senjata, Diplomasi Berlangsung di Qatar

Kritik Bennett tidak hanya menyasar lamanya masa jabatan Netanyahu, tetapi juga arah kepemimpinan yang menurutnya gagal mengambil keputusan penting untuk negara.

“Pengelolaan politik negara ini adalah bencana karena ketidakmampuan pemerintah Netanyahu untuk mengambil keputusan,” tambahnya.

Meskipun Bennett hanya sempat memimpin singkat sebelum pemerintah koalisinya bubar, suara kritiknya menggambarkan ketidakpuasan yang kian meluas di kalangan elite politik maupun masyarakat terhadap Netanyahu. Penolakan terhadap pemimpin Partai Likud itu terus berlanjut, bahkan setelah ia kembali berkuasa lewat Pemilu 2022.

Baca Juga : 14 Menteri Israel Desak Benjamin Netanyahu Caplok Wilayah Tepi Barat

Situasi makin rumit karena Netanyahu juga tengah menghadapi skandal korupsi yang menyeret namanya dalam kasus gratifikasi barang mewah senilai lebih dari USD 260 ribu. Barang-barang tersebut, termasuk rokok, perhiasan, dan sampanye, diduga diterimanya dari sejumlah miliarder sebagai balas jasa politik.

Penulis : Azwar
Komentar