ABATANEWS.COM – Presiden AS Donald Trump mengatakan akan membuat keputusan apakah akan melakukan serangan terhadap Iran atau tidak dalam waktu dua minggu.
“Berdasarkan fakta bahwa ada peluang besar terjadinya negosiasi dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah akan melakukannya atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Kamis (19/6/2025).
Pengumuman itu muncul saat Trump menghadapi keretakan internal dalam basis Republiknya mengenai apakah ia harus bergabung dengan kampanye Israel melawan Iran atau tidak.
Baca Juga : Istana Tegaskan AS Kenakan Tarif Untuk Indonesia 32 Presen Bukan Karena Keanggotaan BRICS
Tokoh-tokoh terkemuka, termasuk tokoh media Tucker Carlson, ahli strategi Trump Steve Bannon, Senator Rand Paul, dan Perwakilan Marjorie Taylor Greene telah memperingatkan agar presiden tidak terlibat dalam aksi militer langsung.
Banyak yang menyuarakan kritik bahwa keterlibatan langsung akan menyebabkan Trump terjerat dalam intervensi asing mahal lainnya, sesuatu yang secara lantang ia kampanyekan saat mencalonkan diri sebagai presiden.
Meski begitu, para tokoh garis keras Republik tradisional, termasuk Senator Ted Cruz dan Lindsey Graham, telah mendorong tindakan militer.
Baca Juga : Donald Trump Tetapkan Tarif Impor Tembaga 50% Berlaku 1 Agustus
Sementara Gedung Putih menegaskan bahwa prioritas Trump adalah memastikan Iran tidak dapat memperoleh senjata nuklir.
“Tidak seorang pun seharusnya terkejut dengan posisi presiden bahwa Iran sama sekali tidak dapat memperoleh senjata nuklir. Dia telah menjelaskan hal ini dengan tegas selama beberapa dekade,” kata Leavitt kepada wartawan di Gedung Putih.
“Itulah sebabnya dia memberikan keleluasaan yang besar dan mengerahkan banyak upaya untuk mencapai solusi diplomatik, tetapi dia sudah sangat jelas,” tambahnya.
Baca Juga : Trump Merasa Rugi Berbisnis dengan Indonesia, Istana Mau Negosiasi Ulang
Ia menegaskan bahwa Iran memiliki semua yang dibutuhkan untuk memperoleh senjata nuklir, yang mereka butuhkan hanyalah keputusan dari pemimpin tertinggi untuk melakukannya, dan akan memakan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikan produksi senjata tersebut.
Ia mengatakan bahwa hal itu akan menimbulkan ancaman eksistensial tidak hanya bagi Israel, tetapi juga bagi Amerika Serikat dan seluruh dunia.
“Itu adalah sesuatu yang disetujui oleh seluruh dunia, termasuk negara-negara seperti Rusia, bahwa Iran tidak boleh dan tidak dapat memperoleh senjata nuklir,” katanya.