Selasa, 11 Oktober 2022 13:35

Berita Buruk dari SBY: Resesi Ekonomi Global dan Perang Rusia-Ukraina yang Makin ‘Gila’

Susilo Bambang Yudhoyono. (Istimewa)
Susilo Bambang Yudhoyono. (Istimewa)

ABATANEWS, JAKARTA — Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dua informasi yang dianggapnya buruk saat ini untuk dunia.

Dua informasi tersebut disebutkan lewat cuitannya di akun Twitter @SBYudhoyono pada Selasa (11/10/2022).

Ini merupakan cuitan pertamanya di akun Twitter-nya di bulan Oktober. Terakhir, ia mengunggah cuitan perihal kematian Ratu Elizabeth pada 10 September lalu.

Baca Juga : Presiden Jokowi, SBY, dan Prabowo Hadiri Pernikahan Anak Menteri Pertanian Amran Sulaiman

“Ada 2 berita buruk saat ini tentang dunia kita. Pertama, resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi (simak pernyataan IMF & Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional (ikuti perkembangan terkini di Ukraina),” tulis Partai Demokrat itu mengawali tulisannya.

Seperti diketahui, semua cuitan ini diberi tanda *SBY* di akhirnya. Hal ini menandakan, cuitan itu ditulis sendiri oleh SBY.

Merujuk poin pertama yang disampaikan oleh SBY, Bank Dunia dan IMF memang mengeluarkan pernyataan tentang kemungkinan terjadinya resesi global, yang membuat ekonomi melambat dan inflasi akan melaju kencang.

Baca Juga : Presiden Ukraina Kesal Amerika Serikat Hentikan Bantuan untuk Lawan Rusia

Seperti dikutip dari Bloomberg, The Fed (Bank Amerika Serikat) bahkan terus menaikkan suku bunga akibat hal tersebut. Kondisi ini diprediksi akan semakin buruk pada tahun 2023.

“Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin “liar” & tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan,” bunyi cuitan kedua SBY.

Seperti diketahui pula, perang Rusia-Ukrainan belum berakhir. Bahkan, kondisinya semakin buruk. Agresi militer dan kebijakan Rusia semakin memperburuk kondisi ekonomi di Eropa, lantaran Rusia merupakan salah satu penyuplai gas bumi terbesar di dunia.

Baca Juga : AHY Kenang Era SBY Kala Kampanye: Kerjaan Gampang, Pengangguran Kurang

“Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai “cost of living crisis”, & perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tdk ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu,” katanya.

“Situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan & pendukungnya (termasuk AS). Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?,” ungkap SBY.

Bila hal ini tidak dirundingkan dengan baik oleh para pemimpin dunia, SBY menyatakan, akan terjadi 3 hal mengerikan buat kondisi dunia.

Baca Juga : Sesuai dengan Tema Debat Capres Ketiga, SBY Bicara Soal Geopolitik Global

“Jika keadaan makin tdk terkendali (goncangan ekonomi & keamanan global), sementara pandemi Covid-19 msh ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal krn dunia tdk lagi peduli & bukan prioritas. Dunia bisa alami “triple crises” ~ keamanan, ekonomi & lingkungan,” tulisnya.

Untuk itu, SBY memberi usul, forum G20 di Bali tahun ini bisa dijadikan sebagai ajang rekonsiliasi para pemimpin negara-negara berpengaruh di dunia untuk mencari solusi, agar tidak terjadi kemungkinan terburuk buat penduduk bumi.

“Wahai para pemimpin dunia, tmsk PBB, bertindaklah scr nyata (do something concretely) utk selamatkan dunia kita. “Inaction is immoral”. Gunakan Forum G-20 di Bali “to save our world, to save our planet”. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi & perundingan adalah jawaban,” tutupnya.

Penulis : Azwar
Komentar