Selasa, 21 September 2021 12:17

Belum Divaksin, Presiden Brasil Terpaksa Makan di Trotoar Kota New York

Jair Bolsonaro (3 dari kiri) memakan pizza di pinggir jalan New York (Foto: Reuters)
Jair Bolsonaro (3 dari kiri) memakan pizza di pinggir jalan New York (Foto: Reuters)

ABATANEWS – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro belum juga divaksin. Akhirnya Bolsonaro kerepotan.

Dia terpaksa menyantap pizza di trotoar Kota New York, Amerika Serikat, pada Minggu (19/9/2021) malam waktu setempat. Dia tak bisa masuk restoran-restoran di New York karena belum divaksin Covid-19.

Foto saat Bolsonaro makan pizza di trotoar, diunggah ke media sosial oleh menteri yang menemaninya saat itu.

Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI

Dia ditemani dua menteri mengikuti sidang di New York, serta para pengawal dalam foto tampak Bolsonaro berpenampilan santai mengenakan kemeja tangan panjang yang dilipat.

Para pendukung memuji foto itu sebagai bentuk kesederhanaan sang Presiden yang memilih memakan pizza di pinggir jalan dekat hotel tempatnya menginap di Manhattan.

Keesokan harinya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertanya kepada Bolsonaro soal sudah atau belum divaksin.

Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua

Bolsonaro menjawab dengan lugas, “Tidak, belum.”

Wali Kota New York Bill de Blasio sebelumnya juga mengimbau kepada para pemimpin dunia dan delegasi untuk menjalani vaksin sebelum berangkat. Dia bahkan menyebut nama Bolsonaro.

“Termasuk, terutama Bolsonaro, dari Brasil. Jika Anda tidak mau divaksin, tidak perlu repot-repot datang,” kata de Blasio, dikutip dari Reuters via iNews.id.

Baca Juga : DPR RI Ingatkan Pemerintah, Jangan Terima Vaksin yang Segera Kadaluarsa

Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid juga sudah memberi tahu bahwa vaksinasi Covid-19 tetap berlaku bagi presiden, perdana menteri, dan diplomat dari 193 negara anggota yang hadir, namun mereka tidak diharuskan menunjukkan bukti sudah disuntik.

Tidak semua pemimpin dunia hadir secara fisik di New York, beberapa memilih mengikuti Sidang Majelis Umum PBB melalui konferensi video atau mengirim pernyataan.

Komentar