Jumat, 26 Agustus 2022 21:07

Alumni FBS UNM Kini Punya Peluang Kerja di Australia

Halfday Workshop Working at Australia yang diselenggarakan di ruang rapat senat FBS, pada Jumat (26/8/2022).
Halfday Workshop Working at Australia yang diselenggarakan di ruang rapat senat FBS, pada Jumat (26/8/2022).

ABATANEWS, MAKASSAR – Kabar gembira bagi alumni Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar, pasalnya pimpinan FBS baru saja menindaklanjuti hasil dari Penandatanganan MoU bersama dengan International Workhing Group Australia.

Hal itu diungkap oleh Dr Sahril selaku Ketua Panitia Halfday Workshop Working at Australia yang diselenggarakan di ruang rapat senat FBS, pada Jumat (26/8/2022).

“Hari ini kita sungguh sangat bahagi karena FBS mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dengan pihak Australia dalam hal pemberdayaan alumni yang potensial untuk bekerja di Australia,” ungkap Wakil Dekan bidang Akademik FBS itu.

Baca Juga : UNM Temui Pjs Wali Kota Makassar, Bahas Soal Pengembangan Pulau Lakkang

Sementara itu, Dekan FBS Prof Syukur Saud menyambut baik kerjasama tersebut. Menurutnya, peluang ini bak durian runtuh, sebab saat ini kampus dituntut untuk memperbaiki citra.

“Ini seperti mendapat durian runtuh. Saat ini, kita sedang mengembara untuk memotret kampus dalam indikator kinerja utama. Salah satunya, menjalin kerja sama internasional,” pungkasnya.

Nasaruddin Siradz dalam pertemuan tersebut membeberkan tentang tingginya standar gaji hingga 25 USD perjam. Akan tetapi, untuk bisa bekerja di Australia, mahasiswa harus benar-benar memiliki kompetensi bahasa internasional yang bagus.

Baca Juga : Ketua IKA UNM Kecam Perusakan Fasilitas Kampus, Desak Polda Sulsel Usut Tuntas

Lebih lanjut, alumni yang lulus akan diberikan rekognisi selama 3 bulan. Peserta akan diminta untuk menyeimbangkan seluruh aspek bahasanya.
“Karena ada 8 jam kerja, jadi setiap hari bisa memeroleh 200 USD, kalau seminggu sampai 100 USD. Potensi gaji tersebut lebih besar dari negara-negara besar lainnya,” terangnya.

Dalam kegiatan tersebut, CEO International Working Group Australia, J Alan Gerungan berkesempatan berbicara tentang sejumlah peluang dan tantangan WNI yang bekerja di Australia.

Penulis : Wahyuddin
Komentar