ABATANEWS – Pembukaan Olimpiade Tokyo tersisa 100 hari lagi. Kompetisi bergengsi dunia ini akan digelar 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Sementara, Paralimpiade dijadwalkan dari 24 Agustus hingga 5 September.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) harus menanggung kerugian Rp11,8 Triliun akibat penundaan yang disebabkan pandemi covid-19.
Jelang Olimpiade, banyak pihak yang mengkhawatirkan pembukaan karena Covid-19 dan masalah vaksinasi.
Baca Juga : Presiden Jokowi: IKN Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
Otoritas Jepang melaporkan kurang dari 9.500 total kematian karena COVID-19 hingga Rabu (14/4/2021)
Menurut The Japan Times , 1,1 juta penduduk Jepang telah menerima setidaknya vaksin pertama atau masih kurang dari 1 persen dari populasi. Jepang belum menawarkan vaksin untuk usia lanjut yang mengisi 29% populasi negara itu. Vaksin diperkirakan tidak akan terdistribusi meluas hingga pembukaan olimpiade.
Sejak awal Maret, kasus Covid-19 di Jepang terus melonjak dan menimbulkan kekhawatiran gelombang keempat. Di Tokyo, baru-baru ini diberlakukan tindakan pencegahan COVID-19 yang lebih disiplin dan akan berlangsung hingga 11 Mei.
Baca Juga : Siswi Athirah Makassar Dhiza Raih Juara 1 Olimpiade Muslim Muda Indonesia
Kini, Jepang akan menghadapi dilema pembukaan Olimpiade di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.
Survei terbaru yang dilakukan Kyodo News awal pekan ini menunjukkan data jika 70 persen warga Jepang ingin Olimpiade ditunda atau dibatalkan. Survei tersebut menunjukkan 39,2 persen ingin dibatalkan dan 32,8 persen ingin ditunda. Hanya 24,5 persen yang ingin Olimpiade tetap dilaksanakan.
