Kamis, 04 November 2021 13:15

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Covaxin Buatan India

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: iStockphoto/nevodka)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: iStockphoto/nevodka)

ABATANEWS – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech India pada Rabu (3/11/2021). Izin tersebut membuka jalan bagi vaksin yang bernama Covaxin ini, agar diterima sebagai vaksin sah di banyak negara miskin.

“Kelompok Penasihat Teknis memutuskan bahwa vaksin Covaxin memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap COVID-19, bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar ketimbang risikonya dan vaksin dapat digunakan,” kata WHO melalui Twitter.

Covaxin ditinjau oleh Kelompok Ahli Penasihat Strategi Imunisasi WHO. Mereka merekomendasikan Covaxin diberikan dua kali dengan jarak pemberian empat pekan pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.

Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI

Sebelumnya mengeluarkan izin, kelompok penasihat WHO meminta klarifikasi tambahan dari Bharat Biotech sebelum melakukan penilaian manfaat-risiko akhir untuk penggunaan vaksin secara global. Keputusan tentang vaksin Covaxin ini diperkirakan telah dihasilkan sejak pekan lalu.

Daftar penggunaan darurat itu akan memungkinan Bharat Biotech mengirim vaksin ke negara-negara yang mengandalkan pedoman WHO untuk keputusan regulator mereka.

Restu WHO juga menandakan bahwa Covaxin dapat diterima sebagai vaksin sah bagi jutaan orang India yang telah divaksinasi dengan vaksin tersebut. Juga membuka jalan bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua

Otoritas Oman dan Australia mengatakan bahwa mereka akan mengakui Covaxin sebagai vaksin yang sah bagi para pelancong.

Covaxin merupakan vaksin ketujuh yang didukung oleh WHO. Sebelumnya WHO telah mengizinkan dua vaksin mRNA yakni Pfizer-BioNTech dan Moderna, vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan AstraZeneca dan Johnson & Johnson, serta vaksin dengan virus inaktif buatan China Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Sumber : IDNTimes

Baca Juga : DPR RI Ingatkan Pemerintah, Jangan Terima Vaksin yang Segera Kadaluarsa

 

Komentar