ABATANEWS — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian delta Covid-19 telah menyebar luas dan mengakibatkan infeksi naik 80% dalam waktu empat minggu di seluruh dunia.
WHO memperingatkan varian delta virus corona yang menyebar cepat harus jadi seruan untuk bertindak guna mempercepat vaksinasi di seluruh dunia sebelum “varian yang lebih banyak merebak.”
Baca Juga : Eks Kadinsos Makassar Jadi Tersangka Kasus Mark Up Bansos Covid-19
“Orang-orang terus mengharapkan debu mujarab, tapi tidak ada. Satu-satunya debu mujarab yang kita miliki adalah vaksinasi. Masalahnya kita tidak menaburkannya secara merata di seluruh dunia dan kita merugikan diri sendiri,” kata Dr Mike Ryan dari Program Darurat Kesehatan WHO, yang berbicara dalam konferensi pers di Jenewa dilansir kantor berita Associated Press.
Meskipun negara-negara Uni Eropa berjanji untuk menyumbangkan vaksin ke negara-negara berkembang, namun negara-negara kaya tetap dikecam luas.
Para pemimpin negara-negara Afrika seperti Kenya telah mengklaim bahwa negara-negara maju tidak cukup bertindak.
Baca Juga : Ahmad Dhani Tuai Hujatan Usai Sebut K-Pop Seperti Wabah Covid-19
“Semua wilayah berisiko, Afrika apalagi. Saat ini, hampir 70% negara Afrika tidak akan mencapai target 10% vaksinasi pada akhir September,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Banyak negara Afrika telah mempersiapkan diri dengan baik untuk meluncurkan vaksin, tetapi vaksinnya belum tiba,” tambahnya.