Selasa, 26 November 2024 12:03

Viral Kawanan Burung Pipit Mati Mendadak di Bandara Ngurah Rai Bali, BKSDA Buka Suara

Ratusan burung Pipit berserakan dan mati massal di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Foto: Instagram @denpasarstory)
Ratusan burung Pipit berserakan dan mati massal di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Foto: Instagram @denpasarstory)

ABATANEWS, JAKARTAViral di media sosial video yang memperlihatkan ratusan burung pipit ditemukan tergeletak dan mati massal di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hal itu terlihat dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @denpasarstory.

Dalam video yang dibagikan, terlihat kawanan burung pipit berserakan di jalan dan ditemukan dalam kondisi mati mendadak. Selain itu, di dekat bangkai burung pipit itu ada pohon tumbang yang diduga jadi penyebab kematian burung-burung itu.

Menurut informasi dari petugas pemeliharaan taman dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai, insiden tersebut terjadi pada Jumat (22/11/2024) malam. Menanggapi video viral tersebut, Ratna Hendratmoko selaku Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali buka suara.

Baca Juga : Viral Guru Cosplay Jadi Siswa SMA untuk Peringati Hari Guru Nasional

Menurut pihak BKSDA, penyebab ratusan burung pipit itu mati mendadak akibat ranting pohon patah karena tersambar petir. Burung-burung yang berada di dahan pohon ikut tersambar petir hingga menyebabkan mati massal.

“Pohon bukan tumbang melainkan terdapat ranting yang patah akibat tersambar petir sehingga kawanan burung pipit yang sedang bertengger istirahat di pohon tersebut ikut tersambar dan mati,” ujar Ratna Hendratmoko dalam keterangannya.

Pihak BKSDA mengatakan insiden itu terjadi karena faktor alam, tidak ada indikasi wabah penyakit atau penyebab lain yang memerlukan kekhawatiran publik. Petugas kebersihan langsung melakukan evakuasi terhadap bangkai burung-burung itu demi menjaga kenyamanan para pengunjung bandara.

Baca Juga : Viral Bayi di Madura Dirias Full Makeup Saat Tidur, Tuai Kritik Netizen

Namun, pihak BKSDA Bali tidak dapat menyelidiki lebih lanjut karena kondisi burung yang tidak memungkinkan untuk diambil sampelnya. Selain itu, mereka juga akan memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait demi memastikan ekosistem tetap terjaga.

Penulis : Nidi
Komentar