ABATANEWS, JAKARTA – Kisah pilu seorang ibu tidak bisa membawa pulang bayinya di bidan viral di media sosial. Kejadian tersebut viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id yang langsung memicu keprihatinan netizen.
Seorang ibu bernama Sumyati tidak bisa membawa pulang bayi perempuan yang dilahirkannya pada Selasa (19/11/2024) di salah satu bidan di Bekasi, Jawa Barat karena belum melunasi biaya persalinan. Bayi tersebut tertahan karena sang orang tua belum mampu membayar biaya persalinan Rp2,5 juta.
Sumyati mendadak mengalami kontraksi sehingga dia dan suaminya, Carda tidak punya pilihan lain selain melahirkan di bidan terdekat. Karena proses kelahiran dilakukan tanpa rujukan ke rumah sakit, biaya persalinan di bidan tersebut tidak bisa ditanggung oleh BPJS.
Baca Juga : Viral Rumah di Jogja Dijual Rp25 Juta, Dianggap Seram hingga Disorot Joko Anwar
Alhasil, Sumyati dan Carda harus membayar biaya persalinan secara mandiri Rp2,5 juta. Jumlah biaya tersebut terlalu besar bagi Carda. Diketahui, keluarga ini hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Carda sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan sehingga tidak memiliki penghasilan tetap. Penghasilan menjadi pengamen hanya mampu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari keluarganya dan tidak memiliki tabungan untuk biaya kelahiran.
Sementara Sumyati tidak bekerja dan bergantung sepenuhnya pada penghasilan suaminya. Pasangan tersebut sudah berusaha mencoba meminjam uang kepada kerabat dan tetangga tetapi tidak ada yang bisa membantu.
Baca Juga : Pria Ini Janji Ngesot ke Madura Jika Timnas Indonesia Menang, Kini Ditagih Netizen
Akun Instagram @undercover.id akhirnya membuka donasi untuk membantu Sumyati dan Carda melunasi biaya persalinan.
“Semoga ada pendonatur yang berbaik hati untuk membayar tagihan persalinan di bidan,” tulis akun Instagram @undercover.id dalam keterangan unggahannya.
Kisah pilu itu memicu berbagai reaksi dari netizen. Tak sedikit yang menunjukkan simpati dan menawarkan bantuan berupa donasi atau perlengkapan bayi. Namun, beberapa netizen juga ada yang mengkritik kesiapan pasangan tersebut dalam merencanakan persalinan.
Baca Juga : Warga Jepara Habiskan Rp250 Juta untuk Bikin Jembatan Usai Jalan Ditutup Tetangga
“Ini pemdes nya gak ada yg bantu kah?,” tulis akun @roh***.
“Di bidan kok mahal sampai 2,5 juta,” tulis akun @war***.
“Harusnya ada dana desa. Bisa digunakan untuk membantu warganya,” tulis akun @tit***.
Baca Juga : Fokus Nonton Bola di Handphone, Pria Ini Terjatuh ke Celah Peron KRL
“Dimana ini bekasinya? Kebetulan rumah saya perbatasan jkt-bekasi. Alamat klinik bidannya biar saya bantu perlengkapan bayi dan sedikit rezeki untuk bayar biaya persalinan,” tulis akun @ney***.
“Gak mau nyalahin bidannya juga dan gak cukup berempati pada ibunya juga. Sekiranya udah tau tidak bisa dicover bpjs lebih baik ke faskes 1/minta rujukan. Kalo kayak gini yg rugi kedua belah pihak,” tulis akun @irm***.
“Ini kemungkinan ibunya gak pernah periksa. Kalau rutin periksa pasti udah dikasih tahu tentang jaminan kesehatan atau biaya persalinan. Kalau periksa di puskesmas dan tidak phnya bpjs bisa dibantu pihak pkm dibuatin, kalau di bidan sama aja dianjurkan bikin bpjs kalau gak mau bikin bpjs ada yg namanya tabulin (tabungan ibu bersalin),” tulis akun @eni***.