ABATANEWS, MAKASSAR – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso melakukan peninjauan harga bahan pokok. Peninjauan dilakukan di Pasar Pa’baeng-baeng Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar, Jumat (17/1/2025).
“Saya bersama Menteri Perdagangan, Gubernur dan Wali Kota, tadi teman-teman semua sudah ngecek bareng-bareng harga-harga di sini ternyata di Kota Makassar lebih rendah dari kota-kota lain bahkan di Jawa,” kata Menko Zulkifli Hasan saat diwawancarai disela-sela kunjungannya.
Ia menjelaskan, dari Panuntun harga ayam potong Rp35 ribu perkilo. Kemudian telur 28 ribu, beras diakuinya stabil tidak turun dan tidak naik dengan harga medium Rp12.500 hingga ada juga yang Rp12.900.
Baca Juga : Tinjau Program MBG, Zulkifli Hasan: Anak-anak di Makassar Cenderung Suka Makan Ikan
Menko Zulkifli Hasan menilai harga pangan di Kota Makassar-Sulsel relatif stabil. Hanya saja ada beberapa komoditi yang mengalami perubahan harga, seperti cabai yang relatif turun.
“Cabai merah keriting sudah Rp35.000, masih agak tinggi sedikit tapi sudah sesuai HET. Itu cabai rawit Rp50 ribu-Rp60 ribu,” tuturnya.
Begitu pun harga bawang merah mengalami trend penurunan dikisaran Rp30 ribu per kilogram, dan bawang putih relatif stabil di angka Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.
Baca Juga : TP PKK Makassar Berbagi Pengalaman dan Program Inovatif kepada TP PKK Jeneponto
Sedangkan minyak goreng dijual dikisaran harga Rp17 ribu per liter. Lebih tinggi dari HET.
“Ya kan harga HETnya Rp15.700 ya, ada juga yang Rp16.000 saya kira masih wajarya, apalagi ini Sulsel,” ucap Menko Zulkifli.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan harga bahan pokok di Kota Makassar relatif stabil, inflasi cukup terkendali.
Baca Juga : Makassar Raih Kuadran 1, Evaluasi SPM dan RPJPN di Atas Rata-Rata
Hal itu karena pemerintah kota telah melakukan berbagai intervensi melalui program stabilisasi harga pangan. Seperti Mini Distribution Center ‘Tokomoditi’ di Dinas Perdagangan.
“Program seperti ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota di dalam pengendalian inflasi, dan menstabilkan harga pangan di masyarakat,” ungkap Danny Pomanto.
Selain itu, Food Security di Lorong Wisata dinilai cukup mampu menekan inflasi. “Kita punya lorong itu bisa mengendalikan inflasi, kalau pak menteri tadi lihat kenapa cabai kami terkontrol itu dari dulu, karenq kita menanam cabai,” tutupnya.