Jumat, 11 November 2022 17:14

Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN

Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN

ABATANEWS — Timor Leste resmi menjadi anggota ke-11 dari ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) usai KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 Phnom Penh, Kamboja, pada Jumat (11/11/2022).

Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan, Timor Leste akan diberikan status observer atau pengamat dalam organisasi ini.

Baca Juga : ASEAN-Jepang Sepakat Tingkatkan Sinergi di Bidang Pendidikan, Riset, dan Ekonomi Digital

“Para Pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, berkumpul di Phnom Penh, Kerajaan Kamboja untuk KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 dan KTT Terkait, dengan mempertimbangkan hasil Misi Pencari Fakta ke Timor-Leste yang dilakukan oleh Badan Politik ASEAN – Komunitas Keamanan, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN, dan menyepakati prinsip mengakui Timor-Leste sebagai anggota ASEAN yang ke-11,” bunyi pernyataan resmi tersebut.

Para pemimpin telah membahas hal ini pada sesi pleno yang diadakan di ibukota Kamboja pada Jumat (11/11/2022).

Baca Juga : Presiden Jokowi Imbau ASEAN Tidak Jadi Proxy Siapapun

Para pemimpin ASEAN mengatakan bahwa semua negara anggota dan pihak eksternal akan sepenuhnya mendukung Timor-Leste untuk mencapai tonggak sejarah dengan memberikan “bantuan peningkatan kapasitas dan dukungan lain yang diperlukan untuk keanggotaan penuhnya di ASEAN”.

Dalam pertemuan ini, para pemimpin militer Myanmar tidak hadir, karena mereka dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi.

Dengan masuknya Timor Leste, keanggotaan ASEAN kini bertambah menjadi 11. Yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dorong Pemimpin ASEAN Plus Three Bersatu Hadapi Krisis

Sebelumnya, residen RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar yang dapat dijadikan elemen keputusan pada KTT ASEAN Kamboja kali ini. Hal tersebut Presiden Jokowi usulkan saat berbicara pada sesi retreat KTT ASEAN Ke-41 yang secara khusus membahas implementasi 5-point consensus (5PC) di Myanmar, pada Jumat (11/11/2022) di Hotel Sokha, Phnom Penh.

“Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya,” ucap Presiden Jokowi.

Poin kedua, Presiden Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.

Baca Juga : Perayaan ASEAN Day di Kazakhstan, Ini Penyampaian Dubes Fadjroel

“Ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan,” ujar Presiden Jokowi. Menurut Presiden, bantuan kemanusiaan untuk mendukung ­life-sustaining menjadi lebih penting artinya saat ini.

Poin keempat yang disampaikan Presiden yaitu keputusan non-political representation dari Myanmar juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.

“Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC,” ucap Presiden.

Baca Juga : Menteri Nadiem Tolak Usulan Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN

Hal keenam menurut Presiden yaitu untuk menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.

“Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya,” pungkas Presiden Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN ke-41 sesi retreat yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Penulis : Wahyuddin
Komentar