ABATANEWS, MAKASSAR — Gerakan pengendalian stunting di Makassar berjalan efektif. Selain sosialisasi, juga dilakukan pencanangan gerakan nyata.
Salah satu gerakan yang dicanangkan adalah 1 Anak 1 Warung Makan. Program tersebut merupakan gagasan Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) yang diketuai dr Udin Malik.
Hal tersebut tersampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Kelurahan Bonto Biraeng, Bunga Eja, dan Labuang Baji, Selasa (20/06/2023).
Baca Juga : Fokus Turunkan Angka Stunting, Firman Pagarra Tekankan Pentingnya Kolaborasi Multisektoral
“Jadi mengendalikan stunting, bukan omongan yang dijalankan. Di Makassar memberi pemahaman dan merealisasikan gerakan 1 Anak 1 Warung Makan yang merupakan program gotong royong,” ujar dr Udin Malik.
Langkah pengendalian tersebut, kata Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu optimis bisa membawa Makassar Zero Stunting 2024 mendatang. Hal itu terlihat melalui FGD tersebut kolaborasi dengan pemerintah, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lainnya berjalan dengan baik.
Program 1 Anak 1 Warung Makan tersebut telah melalui uji studi di Keluarahan Ballaparang, Makassar. Ada 11 anak didampingi 9 relawan dan 7 warung makan. Dalam intervensi selama 100 hari, terbukti anak keluar dari status stunting.
Baca Juga : Pj Bupati Palopo Apresiasi Kelurahan Latuppa yang Mampu Zero Kasus Stunting
Konsepnya, sama dengan sedekah. “Jadi kita ajak warung makan tersebut, sebagai bentuk sedekah atau CSR mereka dan itu diberikan ke anak yang terdata stunting tersebut,” katanya.
Salah satu warga, Suriani menyebut mengendalikan stunting yang dibutuhkan masyarakat pemahaman.
“Lalu gerakan apa yang mesti diaplikasikan, dengan adanya sosialisasi program 1 Anak 1 Warung Makan ini kepedulian bersama bisa terbentuk, khususnya mengendalikan stunting di wilayah masing-masing,” tuturnya.