ABATANEWS – Laporan kuartal pertama (Q1) Tesla menunjukkan hal yang menarik. Ternyata, perusahaan mobil listrik tersebut mendapat keuntungan lebih besar dari trading bitcoin dibanding jualan mobil.
Dilansir dari Tesla-makes-more-money-trading-bitcoin-than-selling-cars-11619517615?redirect=amp#click=https://t.co/z7l2x1XDSH">The Wall Street Journal, pendapatan Tesla tercatat USD 10,4 miliar dengan nilai saham 93 sen per lembar. Angka ini melampaui ekspektasi Wall Street. Tesla mencatatkan laba bersih mencapai USD 438 juta yang menjadi rekor kuartalan bagi perusahaan.
Terlebih lagi, Tesla berharap dapat meningkatkan pengiriman kendaraan lebih dari 50% tahun ini dari total tahun 2020. Itu berarti sekitar 800.000 pengiriman pada tahun ini.
Baca Juga : Indodax Diretas, Ada 6,7 Juta Pengguna Diminta Bersabar
Namun, Tesla tidak mendapatkan rekor keuntungan itu semata dari penjualan mobil. Perusahaan mengatakan bahwa mereka menjual sebagian dari bitcoin senilai USD 1,5 miliar yang dibeli pada bulan Februari, menyumbang USD101 juta keuntungan dan itu hampir seperempat dari total keuntungannya.
Keuntungan lain didapat Tesla dari regulatory credit kepada pembuat mobil lain untuk membantu mereka memenuhi syarat emisi, yang membawa margin keuntungan 100%, mencapai USD518 juta.
Angka itu menyumbang hampir 100% dari USD533 juta keuntungan Tesla sebelum dipotong pajak. Bitcoin dan penjualan hak paten menjadi dua faktor yang meningkatkan kinerja perusahaan dan mencegahnya berada di kinerja buruk.
Baca Juga : Tesla Sudah Beli Nikel Morowali, Ini Kata Luhut
Pangsa pasar mobil listrik Tesla telah berkurang di pasar yang sudah mapan seperti Eropa Barat dan AS. Hal ini disebabkan karena perusahaan mobil besar seperti Volkswagen, Ford, dan General Motors telah serius menggarap pasar mobil listrik. Tesla belakangan ini membuat rekor penjualan di China, meski pesaing lokal juga sudah berunculan di sana.
Regulator di China dan di AS baru-baru ini menyelidiki Tesla atas masalah seperti keamanan perangkat lunak bantuan pengemudi, yang disebut Tesla sebagai Kemampuan Mengemudi Sendiri secara penuh.
Tesla mengakhiri kuartal dengan dengan membukukan USD 17,1 miliar dalam bentuk tunai. Dana itu cukup jadi bantalan untuk bertahan bahkan dari pukulan hebat terhadap bisnisnya. Karena pengalamannya lulus di situasi sulit ekonomi, banyak yang memprediksi saham Tesla akan terus naik.