ABATANEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus memaksimalkan upaya penanganan stunting. Meski secara data angka stunting Kota Makassar paling rendah di antara 24 kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan.
Melalui program gerebek stunting, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi bersama stakeholder terkait rutin turun memantau perkembangan angka stunting di Puskesmas.
Baca Juga : Andi Arwin Azis Akhiri Masa Jabatan sebagai Pjs Wali Kota Makassar dengan Senam Bersama dan Apel
Salah satu yang dikunjungi yaitu Puskesmas Antang di Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Sabtu (23/7). Ia didampingi Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Makassar Mario Said.
Turut mendampingi pula Kepala Dinas Kesehatan dr Nursaidah Sirajuddin, Kepada Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Chaidir, dan Camat Manggala Andi Fadli.
Pada kesempatan tersebut, Fatmawati menekankan pentingnya peran masyarakat khususnya keluarga dalam membantu pemerintah kota menekan angka stunting.
Baca Juga : Semangat Ribuan Warga Bulukumba Hadiri Kampanye Andi Sudirman
Menurutnya, tumbuh kembang anak Kota Makassar harus menjadi perhatian serius semua pihak. Sebab tongkat estafet kepemimpinan nantinya ada pada mereka.
“Jadi terlalu jauh kita bercerita tentang kemajuan Kota Makassar, kalau masih ada anak-anak kita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk. Jadi hari ini kita sepakat saling bahu-membahu dalam penanganan stunting,” jelas Fatma.
Tidak hanya itu, Fatma juga membagikan makanan tambahan untuk balita. Ia berharap tidak ada lagi anak yang mengalami kurang gizi, gizi buruk, atau bahkan stunting di Kecamatan Manggala.
Baca Juga : Andi Arwin Azis Tegaskan Penyusunan RAPBD 2025 Telah Berpedoman Pada UU
“Data yang kita terima ada 42 anak di Puskesmas Antang yang menjadi sasaran kita karena tumbuh kembang kurang, gizinya kurang, bahkan ada yang masuk dalam kategori gizi buruk stunting,” tuturnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Antang, Roslyna Abubakar mengatakan jumlah stunting di wilayah kerja Puskesmas Antang mencapai 42 anak. Jumlahitu tersebar di dua kelurahan. Yaitu 20 anak di Kelurahan Antang dan 22 di Kelurahan Bitowa Kecamatan Manggala.
“Ini sudah mendapatkan intervensi dari pengelola gizi Puskesmas Antang,” tuturnya.
Baca Juga : PJ Sekda Kota Makassar Hadiri Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi
Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin menyebut upaya penanganan stunting Kota Makassar terus menunjukkan progres yang positif. Hal itu dilihat dari data yang dirilis melalui e-PPGBM atau aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun itu turun secara signifikan. Dulu kita pernah di angka 10%, kemudian turun menjadi 9%, dan sekarang tinggal 5%. Paling rendah di Sulsel,” jelas dr Ida, sapaannya.
Untuk mencapai target zero stunting, ia mengajak seluruh masyarakat khususnya ibu hamil untuk memerhatikan asupan gizi selama kehamilan. Termasukjuga ibu yang memiliki Balita diimbau untuk selalu memantau tumbuh kembang anak. Apalagi pada usia dua tahun ke atas.
Baca Juga : Logistik Pilkada Serentak di Makassar Telah 100 Persen
“Jadi salah satu penyebab stunting itu bagaimana asupan gizi ibu saat hamil dan melahirkan. Setelah itu kita pantau juga perkembangan anaknya sampai umur dua tahun, karena stunting baru terlihat kalau usianya sudah dua tahun lebih,” tutupnya.