Minggu, 26 September 2021 20:55

Taliban Minta Maskapai Lanjutkan Penerbangan ke Afghanistan

Foto: reuters
Foto: reuters

ABATANEWS — Pemerintah Taliban di Afghanistan pada Minggu meminta penerbangan internasional dilanjutkan. Mereka menjanjikan kerja sama penuh dengan maskapai penerbangan dan mengatakan bahwa masalah di bandara Kabul telah diselesaikan.

Dilansir Reuters, pernyataan dari kementerian luar negeri muncul ketika pemerintahan baru telah meningkatkan upaya untuk membuka negara dan mendapatkan penerimaan internasional setelah runtuhnya pemerintah yang didukung Amerika bulan lalu.

Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno

Sejumlah penerbangan bantuan dan penumpang telah beroperasi dari bandara. Tetapi layanan komersial normal belum dilanjutkan sejak ditutup setelah evakuasi yang kacau dan puluhan ribu orang asing dan warga Afghanistan yang rentan setelah perebutan ibu kota oleh Taliban.

Bandara, yang rusak selama evakuasi, telah dibuka kembali dengan bantuan tim teknis dari Qatar dan Turki.

Sementara beberapa maskapai penerbangan termasuk Pakistan International Airlines telah menawarkan layanan terbatas dan beberapa orang bisa mendapatkan tempat di penerbangan, harga dilaporkan berkali-kali lipat lebih tinggi dari biasanya.

Baca Juga : Taliban Izinkan Siswi Sekolah, Mahasiswi Belum

Juru bicara kementerian luar negeri Abdul Qahar Balkhi mengatakan, penangguhan penerbangan internasional telah membuat banyak warga Afghanistan terdampar di luar negeri dan juga mencegah orang bepergian untuk bekerja atau belajar.

“Karena masalah di Bandara Internasional Kabul telah diselesaikan dan bandara beroperasi penuh untuk penerbangan domestik dan internasional, IEA menjamin semua maskapai penerbangan untuk bekerja sama penuh,” katanya,

Sejak mengambil alih kekuasaan, Taliban telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah dan telah menghadapi tekanan pada berbagai masalah mulai dari pendidikan anak perempuan hingga tuduhan pembalasan terhadap mantan pejabat pemerintah sebelumnya.

Komentar