Rabu, 19 Juni 2024 18:09

Survei Archy Strategy: Pendatang Baru Dinilai Bisa Tumbangkan Orang Lama

Survei Archy Strategy: Pendatang Baru Dinilai Bisa Tumbangkan Orang Lama

ABATANEWS, MAKASSAR – Archy Research and Strategy merilis hasil survei terbaru terkait preferensi warga Makassar dalam memilih calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk pemilihan tahun 2024 atau Pilwalkot Makassar 2024.

Survei ini melibatkan 1.692 responden yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar, dengan margin of error sebesar 2,38% dan confidence interval 95%.

Survei ini dicuplik pada tanggal 4 sampai 14 Juni dengan melakukan wawancara langsung. Survei ini menggunakan metodologi stratified multistage random sampling.

Baca Juga : Difitnah Jelang Pencoblosan, MULIA: Hasil Survei Memang Tak Menggembirakan Buat Kompetitor

Dalam temuan Archy Strategy dengan menggunakan pertanyaan terbuka, popularitas teratas untuk calon wali kota diduduki oleh Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin dengan raihan 15,63%.

Di posisi kedua ada Rudianto Lallo, Ketua DPRD Kota Makassar (2019–2024) dengan 8,24%, disusul oleh Rusdin Abdullah (politisi Nasdem) dengan 5,14%. Kandidat lain yang juga mendapatkan dukungan signifikan termasuk Syamsu Rizal (mantan Wakil Wali Kota Makassar) dengan raihan 4,28% dan A. Rachmatika Dewi (politisi Nasdem) dengan 4,18%.

Abdul Rahman Bando (mantan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Makassar) mendapat 3,21% dukungan, sementara Adi Rasyid Ali (politisi Demokrat) memperoleh 2,78%.

Baca Juga : Indikator Menangkan MULIA Jauh di Atas SEHATI, Tantang LSI Denny JA Siap Diaudit

Nama-nama seperti Andi Seto Gadhista Asapa (mantan Bupati Sinjai) dengan 2,57% dan Indira Yusuf Ismail (Ketua TP PKK Kota Makassar) raihan 2,46% juga muncul dengan dukungan yang signifikan.

Namun, survei juga mengungkapkan bahwa banyak responden yang belum menentukan pilihan. Sebanyak 37,29% responden menyatakan belum menentukan pilihan atau tidak menjawab, dan 13,89% menyatakan tidak akan memilih calon-calon yang ada saat ini.

Setelah mengeliminasi beberapa nama yang kemungkinan besar tidak masuk dalam bursa pencalonan, Munafri Arifuddin, tetap memimpin dengan elektabilitas 21,39%. Disusul oleh Rusdin Abdullah dengan 8,16%, dan Adi Rasyid Ali serta Abdul Rahman Bando masing-masing memperoleh 3,84%. Andi Seto Gadhista Asapa mendapat 2,25%, Ahmad Susanto 0,83%, dan Irwan Adnan 0,30%.

Baca Juga : Elektabilitas Meroket, Akademisi Sebut Andi Seto Bisa Salip Mulia

Dikretur Eksekutif Operasional, Muh Fitriady menjelaskan, bila mengacu pada hasil survei saat ini, kans para pendatang baru terbilang terbuka lebar.

Ia mengelompokkan para pendatang baru yang dimaksud, seperti Adi Rasyid Ali, Andi Seto Gadhista Asapa, hingga Ahmad Susanto. Mereka yang dimaksud pendatang baru lantaran dianggap baru muncul menyosialisasikan diri untuk maju sebagai pemimpin Kota Makassar, dalam rentan waktu beberapa bulan terakhir.

Di antara banyaknya pendatang baru, ARA dianggap punya kans yang cukup besar untuk masuk gelanggang politik. Termasuk mantan Bupati Sinjadi, Andi Seto Asapa (ASA).

Baca Juga : Survei Indikator Politik: Mulia Unggul Jauh dari INIMI dan Sehati, AMAN Selamat Tinggal

Kendati masih memiliki survei yang rendah, namun peluang pendatang baru disebut oleh Fitriady punya peluang besar untuk memenangkan pertarungan bila masuk ke gelanggang perhelatan nantinya.

Bagi Fitriady, ARA ialah sosok pendatang baru yang paling berpeluang. Sebab, katanya, ARA sudah memiliki pengalaman politik sebagai Anggota DPRD Makassar selama 15 tahun.

“Kalau seumpama ASA dan ARA bergabung, entah siapa nanti yang jadi 01, akan menjadi poros baru untuk melawan pemain lama,” jelas Fitriady.

Baca Juga : LSI Denny JA: Tren Elektabilitas Sehati Meroket, Mulia Perlahan Tergusur

Fitriady juga mengungkap, saat ini, untuk menggenjot popularitas terbilang cukup mudah. Tak seperti kontestasi politik 10 tahun lalu. Menurutnya, perkembangan media sosial dan teknologi bisa sangat membantu untuk mendongkrak tingkat keterkenalan dan keterpilihan seseorang.

“Pemain lama kalau masih pakai cara lama, maaf-maaf saja. Karena pemilih Gen Z dan Milenial sangat tinggi,” pungkasnya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar