Minggu, 11 Agustus 2024 11:30

Suporter Bawa Golok, Turnamen Sepakbola HUT RI di Cianjur Jadi Tragedi Berdarah

Tangkapan layar video kerusuhan suporter sepak bola dalam turnamen HUT ke-79 RI yang berlangsung di Cianjur.
Tangkapan layar video kerusuhan suporter sepak bola dalam turnamen HUT ke-79 RI yang berlangsung di Cianjur.

ABATANEWS, CIANJUR — Turnamen sepak bola yang seharusnya menjadi ajang perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia di Cianjur, Jawa Barat, berubah menjadi tragedi yang mengerikan. Sabtu (10/8/2024), di Kampung Paminggir, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, dua kelompok suporter terlibat bentrokan hebat yang berakhir dengan kekerasan fisik.

Kejadian ini terjadi saat laga sengit dalam babak perempat final, di mana ketidakpuasan terhadap hasil pertandingan memicu emosi yang berujung pada aksi brutal.

Dalam kerusuhan tersebut, seorang penonton berinisial S (42) mengalami luka parah akibat serangan senjata tajam. Korban mengalami luka serius di kepala, tangan, dan kaki, dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga : Duduk di Bangku VIP, 11 Eks Narapidana Terorisme Ikut Upacara HUT Ke-79 RI di Gorontalo

Kapolsek Cibeber, AKP Tio, mengonfirmasi bahwa bentrokan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan suporter terhadap hasil pertandingan yang dianggap kontroversial.

“Kejadian ini sangat disayangkan, terutama karena turnamen ini seharusnya menjadi ajang memeriahkan HUT Kemerdekaan. Namun, emosi yang tidak terkendali justru berujung pada kekerasan,” ujar AKP Tio kepada wartawan pada Minggu (11/8/2024).

Polisi segera bertindak dengan menangkap seorang pelaku berinisial E (60), warga Kampung Duren, Desa Mulyasari, Kecamatan Cilaku.

Baca Juga : Peringatan HUT RI ke-79, Pemkot Makassr Suguhkan Festival Atraksi Laut dan Aubade SD-SMP

Pelaku diketahui membawa sebilah golok saat menonton pertandingan, yang kemudian digunakan dalam serangan tersebut. Saat ini, E tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Satreskrim Polsek Cibeber.

Dampak dari insiden ini, polisi memutuskan untuk menghentikan seluruh rangkaian pertandingan dalam turnamen sepak bola tersebut.

“Kami akan mengevaluasi perizinan turnamen ini dan mengambil langkah tegas dengan menghentikan laga lanjutan untuk mencegah terulangnya insiden serupa,” tegas AKP Tio.

Baca Juga : Inspektorat Gorontalo Gelar Lomba Semarakkan HUT Ke-79 RI

Turnamen yang seharusnya menjadi momen kebersamaan dan keceriaan dalam merayakan kemerdekaan kini berubah menjadi sorotan, dengan kekerasan yang mencoreng semangat sportifitas yang seharusnya dijunjung tinggi dalam setiap ajang olahraga.

Penulis : Azwar
Komentar