ABATANEWS, GORONTALO – Sebanyak 11 orang eks narapidana terorisme (Napiter) mengikuti upacara HUT ke-79 Republik Indonesia yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (17/8/2024). Mereka duduk di bangku VIP bersama tamu undangan lain.
11 Eks Napiter hadir bersama Detasemen Khusus 88 Anti-teror Mabes Polri Satuan Tugas Wilayah Gorontalo. Dengan seragam batik lengan panjang, mereka berbaur bersama tamu undangan yang lain.
Kanit Intelijen Densus 88 AT Satgaswil Gorontalo yang enggan ditulis namanya, menyebut kehadiran eks napiter di upacara bendera sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paham radikalisme bisa hilang dari para pengikutnya.
Baca Juga : Peserta Diklat PKN II Kemenlu Diharap Bisa Bangun Sinergi dengan Pejabat dan UMKM di Gorontalo
“Mereka ini sudah berikrar kembali ke pangkuan NKRI. Ada yang napiter tahun 2018 sampai tahun 2022. Ada yang dari Pohuwato, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango,” kata perwira menengah Polri itu.
Dikatakannya, para eks napiter terus dilakukan pemantauan dan pembinaan secara berkala. Mereka bahkan diberikan bantuan usaha dan lapangan kerja supaya bisa eksis dan berbaur dengan warga yang lain.
“Secara berkala mereka kami datangi satu persatu. Diskusi, ngobrol dari hati ke hati. Kita juga kerja sama dengan pemerintah daerah, BAZNAS, instansi vertikal untuk membantu modal usaha bagi eks napiter. Ada yang UMKM ada yang bengkel dan lainnya,” imbuhnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin Minta KPU dan Bawaslu Kawal Ketat Penyaluran Logistik Pilkada
Ia berharap eks napiter menjadi perpanjangan tangan Polri untuk mencegah paham terorisme berkembang di daerah. Mereka juga menjadi contoh baik bagaimana radikalisme hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.