Rabu, 12 Mei 2021 08:02

Serangan Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Jalur Gaza

Serangan Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Jalur Gaza

ABATANEWS – Saling balas serangan udara antara Israel dan Hamas meningkat pada hari Selasa waktu setempat. Jumlah korban tewas dalam dua hari menjadi 30 orang warga Palestina dan tiga warga Israel.

Israel melakukan serangan udara di Gaza dan kelompok militan Islam menembakkan roket ke Tel Aviv.

Dilaporkan Reuters, sebuah bangunan perumahan 13 lantai di Gaza runtuh setelah salah satu dari beberapa lusin roket Israel mengenainya. Hingga larut malam, warga Gaza melaporkan rumah mereka bergetar dan langit menyala dengan serangan Israel yang hampir tak ada hentinya.

Baca Juga : Mahkamah Internasional Putuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal, Perintahkan Hentikan Aktivitas

Sementara, orang-orang Israel lari ke tempat perlindungan lebih dari 70 km di pantai di tengah suara ledakan ketika rudal pencegat Israel melesat ke langit. Israel mengklaim ratusan roket telah ditembakkan oleh kelompok militan Palestina.

Bagi Israel, sasaran militan di Tel Aviv, ibu kota bisnis, menimbulkan tantangan baru dalam konfrontasi dengan kelompok Islam Hamas.

Saling serang itu dipicu bentrok dan pengusiran warga Palestina di Yerusalem selama bulan Ramadhan. Bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina terjadi di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga : Ketum PBNU: 5 Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel Dibiayai oleh Advokat

Tampaknya kekerasan tidak akan segera berakhir. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa militan akan membayar sangat mahal untuk roket, yang mencapai pinggiran Yerusalem.

“Kami berada di puncak kampanye yang berat,” kata Netanyahu dalam sambutan yang disiarkan televisi bersama menteri pertahanan dan panglima militernya.

Pemimpin kelompok militan, Ismail Haniyeh, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa Israel telah “menyalakan api di Yerusalem dan Al-Aqsa dan api meluas ke Gaza, oleh karena itu, Israel harus bertanggung jawab atas apa yang diterimanya.

Baca Juga : Pimpinan Hamas Undang Jusuf Kalla, Ini Yang Akan Dibahas

Haniyeh mengatakan bahwa Qatar, Mesir dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melakukan kontak untuk mendesak dihentikannya ketegangan. Tapi Hamas sepertinya tak gentar.

“Jika mereka ingin meningkatkan konstalasi, perlawanan sudah disiapkan,” katanya.

Komentar
Berita Terbaru