ABATANEWS, JAKARTA – Satgas Covid-19, menegaskan tak ada satu pun kematian yang disebabkan oleh vaksin Sinovac. Sebanyak 27 dugaan kasus kematian yang dilaporkan telah diinvestigasi dan terbukti tak berkaitan dengan vaksin.
“Menurut Komnas KIPI ada 27 kasus kematian yang diduga akibat vaksinasi dengan Sinovac. Namun setelah diinvestigasi, kematian tersebut tidak terkait dengan vaksinasi. Dari kasus tersebut, 10 kasus akibat terinfeksi COVID-19, lalu 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah. 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan 2 orang karena diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol,” kata Juru Bicara Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam siaran pers virtual di YouTube BNPB.
Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI
Wiku pun mengingatkan masyarakat mengapa proses skrining sebelum melaksanakan vaksinasi sangat penting. Yakni untuk memastikan penerima vaksinasi sepenuhnya sehat.
“Perlu diingat, tahapan pra vaksinasi adalah tahapan yang penting atau krusial, karena pada prinsipnya vaksin hanya bisa diberikan untuk individu yang betul-betul sehat. Tahapan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa prosedur medis yang dilakukan dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” papar dia.
Wiku mengatakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin corona tentu akan menjadi bahan evaluasi. Baik bagi pelaksana program maupun masyarakat.
“Berbagai kejadian KIPI yang ditemukan di lapangan dapat menjadi bahan evaluasi baik bagi peningkatan kualitas pelayanan maupun pengingat bagi masyarakat untuk benar-benar memperhatikan kondisi tubuhnya, sebelum menerima vaksin,” jelasnya.